Showing posts with label Politik. Show all posts
Showing posts with label Politik. Show all posts

Saturday, October 10, 2015

Tolak Revisi UU KPK




KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) adalah suatu lembaga negara yang bertujuan untuk memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia. Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi ini berdasarkan dengan Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. KPK sendiri memiliki visi yaitu “Menjadi lembaga penggerak pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, dan efisien!”. Dan untuk mencapai visi tersebut, KPK memiliki misi sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap Tindak Pidana Korupsi
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan Tindak Pidana Korupsi
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
            Berdasarkan Bab II pasal 6 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002, KPK memiliki tugas sebagai berikut:

Sunday, October 4, 2015

A Not-So-Important Post About Keppres

Haii semuanyaaaa....

Jujur gua bingung mau nulis tentang apa, karena tema artikelnya terus-terusan bebas, dan gua bukan orang yang lihai menulis -,_- Tapi di  kesempatan kali ini gua mau ngeshare tulisan gua mengenai salah satu Keputusan Presiden yang telah dikeluarkan oleh presiden kita tercinta, Bapak Joko Widodo. Tulisan ini sih lebih ke kritik gua akan Keppresnya itu. Cekidot!

Friday, September 18, 2015

Abraham Lincoln, Integritas Tiada Batas



Civil Rights Activist, U.S. Representative, U.S. President, Lawyer
12 Februari 1809 (Hodgenville, Kentucky) – 15 April 1865 (Washington, D.C.)

                Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat ke-16 ini adalah seorang tokoh yang terpandang karena kegigihan perjuangan dan integritas
Pentingnya Prinsip Keterbukaan

Indonesia merupakan negara dengan penduduk keempat terbanyak di dunia. Banyaknya agama, ras, kebudayaan, dan adat menghiasi banyak intensitas penduduk tersebut. Dengan banyaknya keberagaman tersebut maka diciptakanlah suatu pemersatu bangsa yaitu Pancasila dan badan yang mengurus negara ini yaitu Pemerintahan Republik Indonesia. Oleh karena banyaknya keragaman dan intensitas penduduk pada negera ini maka keterbukaan dan jaminan kadilan turut berperan terhadap kesejahteraan rakyat. Pemerintahan Republik Indonesia sudah menyadari hal tersebut secara teori tetapi secara praktik belum berjalan secara lancar dan harapan.
Keterbukaan adalah keadaan yang memungkinan dimana ketersediaan informasi dapat diberikan kepada masyarakat luas. Keterbukaan merupakan salah satu aspek apakah demokrasi berjalan dengan baik di pemerintahan negara tersebut. Keadilan berasal dari kata adil yang dimana menurut Kamus Besar  Bahasa Indonesia berarti tidak berat sebelah.  Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa, keadilan merupakan keseimbangan antara hak dan kewajiban dimana tidak terjadi berat sebelah.
            Keterbukaan dan jaminan keadilan merupakan dua aspek yang tidak dapat dipisahkan seperti dua sisi pada koin. Selain itu keterbukaan dan keadilan mempengaruhi satu sama lain karena dari keterbukaan terciptalah keadilan dimana keadilan tersebut berfungsi sebagai hal yang mengatur keterbukaan tersebut. Keterbukaan dan jaminan keadilan merupakan salah satu prinsip yang seharusnya dipegang pada suatu pemerintahan. Dengan adanya prinsip tersebut pemerintahan dapat mencapai tujuan pemerintahan dibuat yaitu menciptakan kesejahteraan rakyat yang absolut.
            Banyak sekali keuntungan dalam melaksanakan keterbukaan atau transparansi dan jaminan keadilan dalam suatu negara, seperti membuat terjadinya pemerataan kesejahteraan rakyat, memberikan kebebasan berpendapat terhadap rakyat, dan juga memberikan keadilan dalam hukum negara. Tetapi dengan terlaksananya keterbukaan dan jaminan keadilan tentu harus diberi pengawasan karena hal yang terlalu terbuka harus dijaga agar tidak disalahgunakan dan digunakan untuk melawan negara demi kepentingan individual.

Faris Primayudha(Faris)-Geologi-1506730395
           

            

Saturday, September 12, 2015

Tantangan Pemuda


Tak ada perubahan di dunia ini yang tak melibatkan pemuda. Dalam sejarah bangsa-bangsa besar mana pun, peran pemuda bersifat niscaya. Demikian pula dalam riwayat negeri kita. Salah satu tonggak terpenting bagi Indonesia adalah Kongres yang melahirkan Sumpah Pemuda.

Setelah 85 tahun, tantangan akan kesatuan tanah air dan bangsa tetap ada. Juga tantangan bahasa persatuan selalu muncul dalam bentuk yang tentu berbeda dengan era 1928. Hal yang tak pernah berubah adalah peran para pemuda dalam mengatasi tantangan itu. Pemuda tetaplah penentu  sejarah dan pelopor perubahan, sebagaimana para pendiri bangsa melakukannya pada masa-masa awal republik kita. Kekuatan pemuda tergambar jelas dalam kata-kata Bung Karno, “Beri aku 10 pemuda, maka akan aku goncangkan dunia.” Guncangan macam apa yang bisa lahir dalam 70 jutaan pemuda Indonesia saat ini? Bisakah mereka memberi warna terhadap perjalanan bangsanya atau bahkan menentukan arah dunia?

Tantangan bias jadi tidak sehitam-putih dulu, bukan lagi sekadar satu Negara kolonialis. Pemuda-pemuda kini harus berhadapan dengan situasi baru, seperti globalisasi, dunia yang mengerut, pergaulan antarbangsa, perdagangan bebas, lalulintas antarnegara, internet, isu lingkungan, hingga terorisme. Apa yang pemuda kita bisa perbuat dalam situasi tersebut? Ikatan nusa, bangsa, dan bahasa adalah modal awal kita yang luar biasa. Tantangan  berikutnya adalah bagaimana kita menghadapi derasnya aru impor. Bagaimana kita meningkatkan kualitas ekspor. Bagaimana kita bertahan dalam bursa tenaga kerja yang kian melebur satu.

Para pemuda yang jumlahnya mencapai sepertiga penduduk negeri seharusnya menjadi bonus pembangunan. Mereka berada dalam usia paling produktif, penuh ide, kaya akan kreativitas. Dengan populasi yang mencapai tiga kali lipat warga Malaysia atau 17 kali penduduk Singapura, semestinya pemuda-pemuda kita yang mengambil peran besar saat Masyarakat ASEAN terwujud pada 2015 mendatang.

Tentu ini bukan sekedar isu ekonomi. Kita tidak bisa lagi menjadi buih di lautan. Banyak tenaga tapi miskin peran. Kekuatan terbesar kita haruslah pada manusianya. Bukan waktunya lagi berbangga dengan pengekspor barang-barang alam yang miskin sentuhan. Sudah saatnya kita memasuki baru lapangan kerja baru dunia yang mendidik. Tantangan baru membutuhkan pemahaman terbaik kita pada dunia maju dan modern. Ini bukan soal gaya hidup kosmetik atau kemasan, tapi nilai-nilai produktif dibaliknya. Modernitas sesungguhnya tercermin pada kultur kerja keras, bersih, disiplin, terbuka, tepat waktu, dan sikap saling menghormati satu sama lain.

Faris Maulana Y
1506733964
Geofisika UI 2015