Manusia tidak dapat dipisahkan dari hal yang bernama
komunikasi. Komuni kasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Dalam KBBI,
komunikasi berarti pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg
dimaksud dapat dipahami. Tanpa
komunikasi, kita tidak akan pernah mengenal dan memahami manusia antar satu
sama lain secara mendalam. Dengan komunikasi, manusia dapat mencapai hal – hal yang
besar seperti mendarat di bulan dan membuat gedung setinggi gunung. Walaupun begitu,
komunikasi memiliki sisi gelapnya dan dapat menimbulkan perselisihan antar
manusia.
Dalam
penggunaannya komunikasi memiliki tata cara dan aturan – aturan yang harus
dilakukan agar komunikasi berjalan dengan lancar. Salah satunya adalah melihat
lawan pembicara kita. Sebelum melakukan komunikasi, kita sepatutnya menilai dan
menimbang seperti apa lawan bicara kita. Penilaian tersebut dapat meliputi
umur, watak, perilaku, jabatan, pekerjaan, dan faktor – faktor lainnya. Dengan melakukan
penilaian diharapkan kita dapat menemukan cara bagaimana mengkomunikasikan
pesan kita agar pesan tersebut dapat sampai pada lawan bicara sesuai dengan
maksud kita.
Dalam hal watak, secara menyeluruh manusia terbagi menjadi
dua jenis yaitu, introvert dan ekstrovert. Dalam hal ini, kita harus dapat
menilai apakah lawan kita memiliki sifat introvert atau ekstrovert karena dalam
penyampaiannya kedua hal tersebut memiliki pendekatan masing – masing. Dalam
menghadapi seorang ekstrovert, kita dapat secara mudah menyampaikan pesan kita
karena keterbukaan seorang ekstrovert. Tetapi pada isi dari konten pesan
tersebut perlu kita saring untuk meminimalisir pesan tersebut dapat tersebar
tidak sesuai niat kita. Dalam menghadapi introvert, kita harus memiliki
pendekatan yang lebih pelan dibandingkan ekstrovert karena jika kita melakukan
pendekatan yang terlalu cepat seorang introvert cenderung tidak nyaman dan akan
menjauhi kita.
Selain itu, body
gesture atau bahasa tubuh merupakan salah satu hal yang perlu kita
perhatikan juga. Pada hakekatnya, kaat – kata dapat berbohong tetapi tubuh tidak dapat
berbohong. Dengan melihat bahasa tubuh lawan bicara ketika kita sebelum,
sedang, atau sesudah kita berbicara, kita dapat melihat reaksi dari lawan kita
bicara akan pesan yang ingin kita sampaikan. Pada bahasa tubuh, hal yang paling
dapat dinilai adalah tatapan mata. Seseorang yang sedang berbohong cenderung
perhatian matanya kemana – mana ketika dia sedang berbicara. Selain itu, hal
tersebut juga dapat berarti bahwa lawan bicara kita malu disaat berbicara
dengan kita.
Dalam isi pesan yang ingin kita sampaikan, kita juga
perlu mengetahui seberapa sensitifnya pesan tersebut terhadap lawan bicara
kita. Dalam penyampaiannya, kita perlu melihat isi pesan tersebut apakah pada
kondisi sekarang lawan bicara dapat menerima pesan tersebut. Maka dari itu,
diperlukan analisa dan timing yang tepat dalam menyampaikan pesan yang tingkat
sensitifitasnya tinggi terhadap lawan bicara kita.
Dalam prakteknya,, komunikasi dapat berjalan lancar ketika kedua lawan bicara
dapat memahami dan menerima antar satu sama lain. Maka dari itu, perlunya
langkah – langkah yang cermat dan baik dalam menghadapi lawan bicara yang
memiliki berbagai latar belakang dan kondisi yang berbeda – beda.
by Faris Primayudha_Geologi_1506730395
No comments:
Post a Comment