Hello Readers..
Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman yang mudah-mudahan
bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Jadi, hari selasa tanggal 22 September 2015 merupakan hari
pertama saya bersama teman-teman Geosains (Geofisika dan Geologi) UI 2015
melaksanakan kegiatan olahraga pagi. Hari ini rencananya kami akan Jogging
mengelilingi UI sesuai track yang telah ditentukan kakak-kakak panitia PSAD
(Pengenalan Sistem Akademik Departemen) Geosains 2015. Kegiatan ini akan
dimulai tepat pukul 07.30 WIB jadi kami diminta hadir jam 7 agar kegiatan
dimula sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Setibanya di depan Gedung A, kami menunggu hingga di arahkan
ke lapangan MIPA. Disana kami sama-sama melakukan pemanasan dan diberi
penjelasan mengenai rute jogging yang aka kami lalui. Kemudian kami dibagi
menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompoknya ditemani kakak panitia. Saat sedang
jogging, saya sangat bersemangat sampai-sampai berlari terlalu kencang
mengikuti teman-teman didepan. Namun saat di jalur sepeda didepan balairung,
saya tidak bisa mengontrol kecepatan lari saat tiba-tiba ada beberapa kerikil
dan tumpukan pasir kasar yang berserakan di depan, alhasil saya terjatuh dan
terseret cukup keras. Hal pertama yang saya rasakan adalah “MALU” (siapa juga
ya yang tidak malu kalau jatuh didepan umum?:D), namun saya mengabaikannya dan
kembali berlari. Saya tidak sempat memeriksa lutut saya yang tadi terseret
karena memang tidak terasa sakit. Lama-kelamaan lutut saya terasa perih, rupaya
lukanya baru berefek. Teman saya kemudian meminta saya untuk memeriksanya. Ternyata
oh ternyata, lukanya cukup parah. Celana saya sampai bolong dan darah menetes
hingga kemana-mana. Saya panik, teman-teman saya juga panik. Akhirnya kakak
panitia datang dan mengantar saya ke PKM. Disana, luka saya dibersihkan dan
diobati, kemudian saya diberi obat antibiotik , salap, dan obat penghilang rasa
sakit.
Setelah saya perhatikan, ternyata penyebab saya jatuh salah
satunya adalah sepatu yang saya gunakan yang tidak sesuai untuk jogging. Saya menggunakan
sepatu kets yang alas kakinya sudah sangat rata sehingga akan mengurangi gaya
gesek antara kaki dengan permukaan tanah. Kemudian saya tidak menggunakan
celana training melainkan celana jogger yang bahannya tidak terlalu tebal. Hal ini
mengakibatkan efek yang lebih besar setelah jatuh karena celana yang saya pakai
mudah sobek. Hal sekecil ini ternyata membawa dampak yang buruk. Saya jadi
sulit berjalanan dan tidak bisa bergerak terlalu banyak yang menyebabkan
aktivitas saya terganggu. Saya juga tidak mengikuti kegiatan olahraga pagi pada
minggu berikutya. Bahkan saya belum bisa menggunakan celana panjang hingga
hampir 2 minggu.
Dari pengalaman itu, saya mengambil pelajaran bahwa hal-hal
kecil yang sering tidak kita perhatikan ternyata bisa membawa dampak yang cukup
besar. Contohnya seperti kelengkapan berolahraga.
Nurdianasari Latuconsina_1506738643_Geofisika
No comments:
Post a Comment