Friday, September 18, 2015

YAO MING




Jarang sekali orang Asia yang bisa diterima kehebatannya di kancah internasional, apalagi di Amerika Serikat. Tetapi Yao Ming, pemain bola basket asal China mampu melakukannya. Mendapat julukan Chairman Yao, dia ialah “center” klub basket Houston Rockets yang dihormati publik AS dan diidolakan remaja Asia.
Yao Ming merupakan warga negara China. Dia lahir di Shanghai-China pada tanggal 12 September 1980. Manusia raksasa ini memiliki tinggi sekitar 229 cm
Asal mula Yao menjadi pemain bola basket terkenal justru karena ingin punya sepatu olahraga basket. “Ketika berumur 14 tahun, saya ingin memiliki sepasang sepatu basket kulit. Ketika itu, ada orang memberitahu saya, kalau dipilih masuk tim yunior nasional, kamu akan dapat mengenakan sepatu seperti itu. Maka ketika itu, target saya ialah masuk tim yunior nasional. Kemudian ada orang mengatakan, kalau dapat masuk tim nasional, berapa pun sepatunya juga dapat kamu miliki. Maka target pun saya tingkatkan yaitu masuk tim nasional,” ujarnya.
Berawal dari motivasi sederhana, akhirnya kehidupan Yao Ming berubah menjadi luar biasa. Yao kemudian dikenal sebagai salah satu pemain tangguh di tim bola basket nasional China serta dua klub pro yang dibelanya, Shanghai Sharks di RRC (1997-2002) dan Houston Rockets di NBA AS (2002 s.d. sekarang). “Walaupun target semula memang sangat sederhana, tapi motivasi awal itulah yang mendorong saya berlatih dan bekerja dengan giat dan maju menuju target,” demikian penjelasannya.
Salah satu keistimewaan Yao ialah pada bangun fisiknya yang istimewa. Dia memiliki badan “raksasa”. Tidak hanya dibandingkan tubuh orang China dan Asia yang rata-rata memang tidak tinggi, bahkan dia lebih tinggi daripada orang Kaukusia sekalipun. Tepatnya tinggi badan Yao Ming ialah 229 cm dan berat badannya 155 kg. Dia selalu terlihat menjulang di mana pun dia berada.
Terlepas dari berkah tubuhnya yang raksasa, Yao Ming ialah seorang sosok olahragawan yang berkarakter luar biasa. Dengan tambahan julukan The Ming Dynasty dan The Great Wall of Yao, dia dikenal sebagai pemain yang selalu menjadikan momen latihan sebagai kesenangan terbesar dalam hidupnya. “Setelah berlatih satu hari dan duduk di bangku, lebih-lebih saat masih berkeringat, saya sungguh merasa nikmat,” ungkapnya.
Tidak hanya senang dalam berlatih, Yao pun memiliki kepercayaan diri yang besar. Sebagai salah satu dari segelintir pemain bola basket Asia di NBA, dia paham benar akan arti penting kepercayaan diri. Dia melihat hal ini sebagai salah satu penyebab kekalahan tim nasional Asia di tingkat dunia.
“Saya berpendapat, kami kalah di bidang keyakinan diri dan untuk berjuang lebih ulet. Ketika tertinggal 10 angka, sering kami merasa tidak ada harapan lagi dan daya tempur mulai melemah. Padahal kalau kami berjuang dengan sekuat tenaga dan penuh keyakinan, walau bertanding dengan tim Eropa yang paling kuat sekalipun, kami tak akan tertinggal 10 angka. Ini merupakan sebuah masalah psikologis yang perlu diselesaikan segera. Masalahnya, pada keyakinan diri, bukan pada postur tubuh.”



Pernyataan Yao ini menunjukkan kematangan “si raksasa Asia” yang berkiprah di arena liga NBA selama hampir lima tahun terakhir dengan hasil yang tak kalah raksasanya. Sebab, Yao Ming telah 4 kali terpilih sebagai pemain dengan predikat NBA All Star.
Walaupun mengawali karir luar biasanya dengan motivasi sederhana, Yao Ming terus meningkatkan motif dan prestasinya setahap demi setahap agar meraksasa seperti sosok tubuhnya. Kini dia telah menjadi seorang pemain bola basket profesional yang terkenal dengan tekad baja, rajin dan disiplin. Apa yang dilakukannya, pantas kita jadikan Teladan. SUNGGUH LUAR BIASA!!!

                PRESTASI YANG SUDAH DIRAIH YAO MING
1.       Mengharumkan timnas tiongkok  dengan 3 medali emas kejuaraan asia FIBA Konsekutif pada tahun 2001,2003 dan 2005 dan mendapat MVP
2.       Setelah mengalahkan Spanyol, Yao berhasil mencetak skor 30 poin dalam sebuah kemenangan atas Angola, dan mencetak 25 poin dalam sebuah kemenangan tiga poin melawan Jerman, yang membuat China menempati seperempat final. Namun, pada perepmat final China kalah dari Lithuania yang membuat China kandas dalam seperempat final dengan 26 poin, yang mengeliminasi mereka dari turnamen tersebut. 19 poin yang dicetak oleh Yao adalah kedua tertinggi dalam Olimpiade tersebut.

Dalam 468 pertandingan NBA yang diikutinya, Yao mencetak poin rata-rata 19 poin, 9.2 rebound, 1.9 block-shot, dan 1.6 assist. Pada Februari 2004, Yao mencetak angka terbanyak sepanjang kariernya di NBA, yaitu 41 poin saat melawan Atlanta Hawks. Pada 18 Januari 2009, Yao berhasil memasukkan 12 tembakan 2 poin dari 12 kali percobaan. Rekor tersebut mengalahkan perolehan yang dibuat Joe Meriweather pada tahun 1976 ketika dia memasukkan 10 tembakan 2 poin dari 10 kali percobaan. Pada tahun 2001, 2003, dan 2005, Yao memenangkan tiga medali emas dan tiga penghargaan pemain terbaik ketika membela Cina dalam Kejuaraan Asia Federasi Bola Basket Internasional.


refrensi :
1. http://www.biografipedia.com/2015/05/biografi-yao-ming-pemain-basket.html
2. https://id-id.facebook.com/notes/kata-kata-motivasi/yao-ming-berawal-dari-motivasi-sederhana-menjadi-hidup-yang-luar-biasa/171893432831956

by Eka Yulianto_1506725823_geofisika

No comments:

Post a Comment