Jarang sekali orang Asia yang
bisa diterima kehebatannya di kancah internasional, apalagi di Amerika Serikat.
Tetapi Yao Ming, pemain bola basket asal China mampu melakukannya. Mendapat
julukan Chairman Yao, dia ialah “center” klub basket Houston Rockets yang
dihormati publik AS dan diidolakan remaja Asia.
Yao Ming merupakan warga negara
China. Dia lahir di Shanghai-China pada tanggal 12 September 1980. Manusia raksasa
ini memiliki tinggi sekitar 229 cm
Asal mula Yao menjadi pemain bola
basket terkenal justru karena ingin punya sepatu olahraga basket. “Ketika
berumur 14 tahun, saya ingin memiliki sepasang sepatu basket kulit. Ketika itu,
ada orang memberitahu saya, kalau dipilih masuk tim yunior nasional, kamu akan
dapat mengenakan sepatu seperti itu. Maka ketika itu, target saya ialah masuk
tim yunior nasional. Kemudian ada orang mengatakan, kalau dapat masuk tim
nasional, berapa pun sepatunya juga dapat kamu miliki. Maka target pun saya
tingkatkan yaitu masuk tim nasional,” ujarnya.
Berawal dari motivasi sederhana,
akhirnya kehidupan Yao Ming berubah menjadi luar biasa. Yao kemudian dikenal
sebagai salah satu pemain tangguh di tim bola basket nasional China serta dua
klub pro yang dibelanya, Shanghai Sharks di RRC (1997-2002) dan Houston Rockets
di NBA AS (2002 s.d. sekarang). “Walaupun target semula memang sangat
sederhana, tapi motivasi awal itulah yang mendorong saya berlatih dan bekerja
dengan giat dan maju menuju target,” demikian penjelasannya.
Salah satu keistimewaan Yao ialah
pada bangun fisiknya yang istimewa. Dia memiliki badan “raksasa”. Tidak hanya
dibandingkan tubuh orang China dan Asia yang rata-rata memang tidak tinggi,
bahkan dia lebih tinggi daripada orang Kaukusia sekalipun. Tepatnya tinggi
badan Yao Ming ialah 229 cm dan berat badannya 155 kg. Dia selalu terlihat menjulang
di mana pun dia berada.
Terlepas dari berkah tubuhnya
yang raksasa, Yao Ming ialah seorang sosok olahragawan yang berkarakter luar
biasa. Dengan tambahan julukan The Ming Dynasty dan The Great Wall of Yao, dia
dikenal sebagai pemain yang selalu menjadikan momen latihan sebagai kesenangan
terbesar dalam hidupnya. “Setelah berlatih satu hari dan duduk di bangku,
lebih-lebih saat masih berkeringat, saya sungguh merasa nikmat,” ungkapnya.
Tidak hanya senang dalam
berlatih, Yao pun memiliki kepercayaan diri yang besar. Sebagai salah satu dari
segelintir pemain bola basket Asia di NBA, dia paham benar akan arti penting
kepercayaan diri. Dia melihat hal ini sebagai salah satu penyebab kekalahan tim
nasional Asia di tingkat dunia.
“Saya berpendapat, kami kalah di
bidang keyakinan diri dan untuk berjuang lebih ulet. Ketika tertinggal 10
angka, sering kami merasa tidak ada harapan lagi dan daya tempur mulai melemah.
Padahal kalau kami berjuang dengan sekuat tenaga dan penuh keyakinan, walau
bertanding dengan tim Eropa yang paling kuat sekalipun, kami tak akan
tertinggal 10 angka. Ini merupakan sebuah masalah psikologis yang perlu
diselesaikan segera. Masalahnya, pada keyakinan diri, bukan pada postur tubuh.”
Pernyataan Yao ini menunjukkan kematangan “si raksasa Asia”
yang berkiprah di arena liga NBA selama hampir lima tahun terakhir dengan hasil
yang tak kalah raksasanya. Sebab, Yao Ming telah 4 kali terpilih sebagai pemain
dengan predikat NBA All Star.
Walaupun mengawali karir luar biasanya dengan motivasi
sederhana, Yao Ming terus meningkatkan motif dan prestasinya setahap demi
setahap agar meraksasa seperti sosok tubuhnya. Kini dia telah menjadi seorang
pemain bola basket profesional yang terkenal dengan tekad baja, rajin dan
disiplin. Apa yang dilakukannya, pantas kita jadikan Teladan. SUNGGUH LUAR
BIASA!!!
PRESTASI
YANG SUDAH DIRAIH YAO MING
1.
Mengharumkan timnas tiongkok dengan 3 medali emas kejuaraan asia FIBA
Konsekutif pada tahun 2001,2003 dan 2005 dan mendapat MVP
2.
Setelah mengalahkan Spanyol, Yao berhasil
mencetak skor 30 poin dalam sebuah kemenangan atas Angola, dan mencetak 25 poin
dalam sebuah kemenangan tiga poin melawan Jerman, yang membuat China menempati
seperempat final. Namun, pada perepmat final China kalah dari Lithuania yang
membuat China kandas dalam seperempat final dengan 26 poin, yang mengeliminasi
mereka dari turnamen tersebut. 19 poin yang dicetak oleh Yao adalah kedua
tertinggi dalam Olimpiade tersebut.
Dalam 468
pertandingan NBA yang diikutinya, Yao mencetak poin rata-rata 19 poin, 9.2
rebound, 1.9 block-shot, dan 1.6 assist. Pada Februari 2004, Yao mencetak angka
terbanyak sepanjang kariernya di NBA, yaitu 41 poin saat melawan Atlanta Hawks.
Pada 18 Januari 2009, Yao berhasil memasukkan 12 tembakan 2 poin dari 12 kali
percobaan. Rekor tersebut mengalahkan perolehan yang dibuat Joe Meriweather
pada tahun 1976 ketika dia memasukkan 10 tembakan 2 poin dari 10 kali
percobaan. Pada tahun 2001, 2003, dan 2005, Yao memenangkan tiga medali emas
dan tiga penghargaan pemain terbaik ketika membela Cina dalam Kejuaraan Asia
Federasi Bola Basket Internasional.
refrensi :
1. http://www.biografipedia.com/2015/05/biografi-yao-ming-pemain-basket.html
2. https://id-id.facebook.com/notes/kata-kata-motivasi/yao-ming-berawal-dari-motivasi-sederhana-menjadi-hidup-yang-luar-biasa/171893432831956
by Eka Yulianto_1506725823_geofisika
No comments:
Post a Comment