Setiap
negara mempunyai budaya politik mereka masing-masing. Perbedaan membuat dunia
politik menjadi lebih bewarna. Keseragaman hanya membuat dunia ini tambah
“sumpek” dan tambah “butek”. Mungkin
memang sudah hakekatnya manusia hidup dalam perbedaan karena dari perbedaan
tersebutlah suatu budaya politik lahir, bukan hanya satu melainkan banyak tapi
hanya ada satu yang lebih baik dari yang lain yaitu budaya politik partisipan.
Untuk
sekedar pengetahuan budaya politik partisipan merupakan budaya politik dimana
masyarakat sudah secara sadar turut berpartisipasi dalam dunia politik tanpa
diberi dorongan oleh instansi-instansi luar. Budaya politik partisipan juga
menandakan bahwa masyarakat sudah mempunyai tingkat intelejenisasi yang tinggi dan juga
nasionalitas yang berakar.
Kelebihan dari budaya politik
partisipan adalah seperti yang telah dicanangkan sebelumnya bahwa masyarakat
tersebut telah dianggap sebagai masyarakat yang cerdas dan mandiri selain itu
hal ini juga dapat mengurangi korupsi yang terjadi di suatu negara karena
masyarakat telah dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar. Selain
hal-hal tersebut, kebudayaan tersebut dapat menciptakan masyarakat yang
diliputi oleh pemimpin-pemimpin yang berbakat dengan keunikan tersendiri hasil
dari buah pikiran mereka yang telah dipikirkan secara matang. Program-program
negara juga dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan karena tidak ada
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan baik dalam perencanaannya dan
pelaksanaannya. Alhasil dari perencanaan baik tersebut negara dapat tumbuh
menjadi negara yang makmur dan sejahtera.
Kelemahan dari kebudayaan politik
ini adalah jika ada kesalahan di dalam sistemnya karena pada dasarnya
kebudayaan politik ini mengacu kepada berpartisipasi kepada politik yang dianut
suatu negara. Bagaimana jika politik yang dianut tersebut bertujuan kepada
sesuatu yang mengarah negatif. Selain itu karena telah timbul kesadaran dari
masyarakat dan seiring itu pula berkembangnya kecerdasan manusia. Maka dapat
disimpulkan bahwa akan terjadi suatu pertikaian tertentu dimana satu individu
atau kelompok bertentangan dengan individu atau kelompok lain.
Dengan kelebihan dan kelemahan
tersebut dapat dipastikan bahwa tidak ada budaya yang sempurna dan apa yang
harus kita lakukan adalah merelakannya dan mengusahakan yang terbaik.Kebudayaan
politik ini menurut saya merupakan terbaik dari yang terbaik maka patutlah
bahwa kebudayaan politik ini disuntikkan ke masyarakat khususnya di Ibu Pertiwi
ini, Indonesia.
Di Indonesia menurut saya pada
aktualitasnya kebudayaan ini semakin lama semakin berkurang. Penyebabnya
bermacam-macam karena banyak sekali yang terjadi di negara ini. Bagaimana
terjadinya merupakan hal yang lain.
Pertama-tama menyebar bak kutu di
rambut seorang pertapa tiba-tiba merambah ke seluruh masyarakat. Salah satu
penyebabnya adalah faktor kekecewaan masyarakat kepada pemerintah yang tak
mampu menyelesaikan masalah di Indonesia. Selain itu adalah waktu dimana
aspirasi rakyat diborgol oleh instansi-instansi tertentu karena dapat mengancam
kepentingan pribadi instansi-instansi tersebut
Indonesia juga masih identik dengan
budaya politik paternalisme dimana tujuan politk tersebut hanya istilahnya
“membuat bapak senang”, tidak menempatkan kebenaran sebagai tujuan budaya
politik tersebut.
Maka dari itu budaya politik
partisipan merupakan hal yang sulit tetapi mungkin untuk dilaksanakan di
Indonesia karena pada dasarnya bangsa Indonesia merupakan bangsa yang hebat
tetapi malu dalam mengungkapkannya. Salah satunya seperti pada zaman Soekarno
dimana Indonesia pernah ditakuti oleh Amerika Serikat yang merupakan negara
adidaya pada zaman itu.
Demikian
coretan-coretan dari hati terdalam penulis. Maaf jika ada kesalahan ataupun
yang tidak berkenan dalam kata-kata. Semoga dunia ini diliputi dengan
perdamaian sampai akhir zaman. Amin. Penulis mengucapkan terimakasih.
Faris Primayudha/1506730395/Geologi
Faris Primayudha/1506730395/Geologi
No comments:
Post a Comment