Friday, September 18, 2015

How Late is Late?

Halo, semuanya! I hope you're having a great day, because I am.

Jadi sekarang gue akan bahas soal kejadian yang sangat sering terjadi oleh semua orang, yaitu terlambat. Mungkin banyak dari kalian yang bahkan denger kata 'terlambat' aja langsung tersinggung karena ngerasa sering terlambat. Gapapa, gue juga masih sering terlambat kok. Terus kenapa gue bahas topik ini?

Setelah 3 pekan kuliah, gue akhirnya bertemu lagi sama macet di saat rush hour, lampu merah yang lama banget, angkot yang ngetem mulu, hal-hal yang menghambat kehadiran gue lah pokoknya. Udah gitu rumah gue jauh banget kan. Sering banget hal-hal kayak tadi jadi alasan gue terlambat datang. Kesel? Iya dong, banget. Tapi, minggu lalu, gue dapat pelajaran penting pas mentoring psad, yaitu soal proaktif. Dari situ gue belajar untuk gak nyalahin keadaan lagi, dan mulai intropeksi diri. Intropeksi kayak apa sih?


Gue mikir, gue gak akan bisa ngerubah hal kayak macet dan lain-lain yang tadi gue sebutkan di atas. Yang bisa gue (dan semua dari kalian) lakukan ketika ngehadapin hal yang bisa bikin kita terlambat, adalah ngerubah kebiasaan kita. Salah satu caranya adalah dengan bangun lebih pagi. Kalo lo bangun lebih pagi, otomatis lo bisa dong berangkat lebih awal dari biasanya? Jadi walaupun ketemu macet dan kawan-kawannya itu lagi, setidaknya lo sudah mulai lebih awal, jadi bisa dong sampai nya lebih awal juga. Banyak juga benefits yang bisa lo dapatkan dari bangun pagi. Pagi-pagi itu suasananya tenang, dan udaranya segar banget jadi sangat baik buat tubuh. Banyak kan benefitsnya? Dan itu baru satu dari sekian banyaknya hal yang bisa lo lakukan buat ngerubah keadaan yang sebelumnya 'sering terlambat'.

Gue di sini gak akan ngasih seruntutan tips & tricks buat mencegah terlambat, karena gue ngaku, gue masih suka terlambat. But at least i've tried my very best to avoid it. Karena kadang-kadang, walaupun lo udah ngelakuin segala macem hal buat ngehindarin itu, there are still so many inevitable things that could happen to you any time. Banyak yang di luar kendali lo, kayak cuaca, kecelakaan, dan lain sebagainya. And it's okay as long as you've tried. Orang-orang juga pasti akan mengerti kalo alasannya reasonable.

Ada satu pelajaran penting yang gue dapet lagi pas mentoring pekan ke 2. Kak Maul, salah satu mentor gue, cerita kalau kak Ryan pernah bilang sesuatu yang menyentuh hatinya banget. Kata kak Ryan, dari hal-hal kayak keterlambatan gini, kita bisa liat seberapa banyak seseorang menghargai orang lain yang akan dia temui. Gue sendiri juga setuju banget sama kalimat ini. Kalau contoh dari kak Maul seandainya lo mau ketemu sama pak Presiden atau orang penting lainnya dalam hidup lo, lo pasti gak akan terlambat karena udah mempersiapkan diri sebaik mungkin, kan? Bangunnya mungkin 5 jam lebih awal biar gak terlambat. Itu menunjukkan kalau lo sangat menghargai orang yang lo temui. Menghargai orang lain itu sangat penting, siapapun orang itu. Jadi, berusahalah buat paling tidak hadir tepat waktu ketika akan menghadiri sesuatu, karena dengan itu lo udah menunjukkan pnghargaan lo untuk orang lain tersebut. Jadi, in the end, inilah yang gue jadiin patokan untuk, kalau bisa, gak dateng terlambat karena itu bentuk penghargaan gue untuk orang yang akan gue temui. Susah emang, dan gue juga gak jamin akan bisa 100% ga terlambat. Tapi gue akan sangat berusaha biar gak terlambat lagi. I hope things will go the way I plan it, and I hope you readers will also try to do the same. Best of luck to us!


Tanisa Karima
1506729512
Geofisika

No comments:

Post a Comment