Friday, September 18, 2015

Peran Keluarga terhadap NARKOBA

Peran Keluarga dan Iman Terhadap Penanggulangan Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang
umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat
hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalah artikan
akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Terdapat empat golongan psikotropika menurut
undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya tentang narkotika, maka psikotropika
golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika.

Keluarga adalah ibu dan bapak beserta anak – anaknya. Keluarga adalah tempat pertama
manusia mendapatkan pengajaran tentang hidup. Keluarga menjadi lingkungan primer dimana
seorang anak manusia tumbuh. Di tempat bernama keluarga lah tumbuh dan berkembang seorang
anak. Maka dari itulah mengapa sebuah keluarga menjadi sangat penting dalam tumbuh dan
kembang anak dari segi fisik maupun psikis.
Keluarga menjadi tempat pertama manusia bersosialiasi dengan orang lain, diajari manusia
untuk menjadi manusia. Peran sebuah bahtera keluarga sangatlah penting. Tempat inilah yang
menjadi tolak ukur anak manusia di luar dan di kehidupannya sebagai masyarakat. Apakah menjadi
baik atau buruk semua ditentukan berdasarkan latar belakang yaitu keluarga.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, seorang anak manusia menjadi baik atau buruk
dipengaruhi keluarganya. Jika seorang anak menjadi baik di luar lingkungan keluarga, manusia
tersebut bisa membawa dirinya dengan baik, menjadi manusia yang baik, maka disimpulkan
keluarga serta lingkungan lain ( sekolah, masyarakat) berhasil menjadikan anak tersebut baik dan
sesuai. Terutama keluarga. Karena pengaruh di sekolah atau masyarakat pertama kalinya dibentuk di
lingkungan keluarga.
Sementara jika seorang anak menjadi tidak baik atau menyimpang. Maka keluarga menjadi
salah satu penyebab kegagalan anak tersebut. Intinya semua hal dimulai sejak keluarga. Dan dalam
keluarga itulah terjadi sebuah awal untuk kehidupan ke depannya. Bagaimana situasi keluarga akan
terlihat di luar.
Bagaimanakah sebuah keluarga yang ideal? Dalam gereja Katholik, ada sebuah keluarga yang
bisa dijadikan panutan bagi semua keluarga yang ada, yaitu Keluarga Nazareth. Keluarga Nazareth
lah yang menjadi contoh iman bagi semua keluarga – keluarga. Ke idealan sebuah keluarga terlihat di
dalam keluarga kudus tersebut.
Namun ternyata tidak semua keluarga bisa menghayati perannya secara totalitas. Tidak
menyadari bahwa keluarga adalah suatu agen penting dalam perkembangan anak manusia yang
berada dalam keluarga tersebut. Banyak keluarga menjadikan dan mengadakan arti penting sebuah
keluarga. Terjadi banyak penyimpangan keluarga dan menimbulkan hal – hal yang negatif bagi sang
anak sengaja maupun tak sengaja dengan cara mendidik anak dengan hal buruk ataupun
memperlihatkan tindakan-tindakan yang tidak patut dicontoh namun sang anak tanpa sengaja
meniru tindakan yang dilakukan di depan matanya karena sanga anak hanyalah mencontoh apa yang
di perbuat dalam keluarganya.
Dalam keluarga haruslah ada cinta kasih sehingga terbentuk pribadi yang baik dalam diri
anak manusia. Semua masalah harus dibicarakan dalam keluarga. Harus ada keterbukaan antara
satu anggota dengan anggota lainnya sehingga bisa mencari solusi dari masalah sebagai satu
keluarga. Dengan keterbukaan itu, anak – anak bisa mengungkapkan apa yang mereka inginkan dan
apa yang orangtua inginkan sehingga bisa mendapatkan hasil yang menguntukan bagi anak maupun
orang tua. Sehingga anak pun tidak akan lari ke hal – hal yang tidak baik.
Yang paling marak adalah masalah kriminalitas yaitu narkoba. Narkoba merupakan salah
satu masalah kriminalitas yang sering kali terjadi dewasa ini. Banyak anak yang memakai narkoba
terutama generasi muda. Anak – anak remaja Indonesia saat ini sering melakukan perbuatan
menyimpang yaitu pemakaian narkoba ini.
Jika ditanya mengapa bisa terjadi? Apa yang menyebabkan banyaknya anak muda memakai
narkoba?
Pertanyaan tersebut harus ditanyakan pada keluarga – keluarga anak pemakai narkoba.
Karena anak – anak pemakai narkoba melakukan kesalahan tersebut karena keluarga mereka masing
masing. Mengapa keluarga yang ditunjuk menjadi pihak yang bersalah? Sudah dijelaskan di awal tadi
bahwa keluarga inilah yang menjadikan manusia ada, menjadikan manusia di masa depan. Sebuah
keluarga mempunyai peran penting membentuk karakter, memberikan pengarahan, dan sebagainya
karena keluarga lah lembaga pertama yang ada sejak manusia lahir.
Sebenarnya jika melihat dari sisi psikologi anak. Pemakaian narkoba terjadi karena rasa ingin
diperhatikan. Mungkin sejak kecil, anak tersebut tidak diperhatikan atau mengalami masalah
sehingga proses sosialisasi tidak sempurna. Anak – anak pemakai narkoba tersebut sebenarnya
butuh keluarga yang peduli pada mereka. Mereka melakukan perbuatan tersebut untuk
mendapatkan perhatian, kasih sayang, cinta kasih tetapi tidak di dapatkan dalam keluarga mereka
masing – masing sehingga mereka membalas dendam sakit hati dengan perwujudan menggunakan
narkoba tersebut. Sebenarnya anak – anak tersebut sebenarnya mengerti bahwa pemakain narkoba
tersebut tidak baik untuk diri mereka sendiri. Tetapi tetap dilakukan karena mereka membutuhkan
sesuatu hal yang tidak bisa dia dapat.
Walaupun sebenernya banyak faktor yang menyebabkan anak melakukan penyimpangan
tersebut, tetapi keluarga tidak akan dibebaskan dari tuntutan kesalahan. Dalam keluarga, anak
belajar mengamati untuk pertama kalinya, belajar menjadi manusia pertama kalinya. Jika anak
tersebut tinggal dalam sebuah keluarga yang berantakan, secara tidak langsung, kehancuran itu
sudah mendarah daging dalam hidup anak mansuia.
Contohnya jika sebuah anak dibesarkan di keluarga pencuri. Semua anggota keluarganya
senang mencuri. Anak akan mengikuti perbuatan tersebut karena 1) Satu – satunya yang bisa
dicontoh anak adalah orang terdekat yaitu keluarga, sehingga apa yang dia perhatikan, dia lihat, dia
amati akan dia ikuti dan 2) Si anak merasa perbuatan mencuri adalah suatu hal yang biasa, semua
orang dalam keluarganya toh mencuri. Membuat pengertian anak tentang mana yang benar mana
yang salah menjadi keliru. Hal seperti itulah yang menjadikan mengapa keluarga bisa begitu penting.
Pertumbuhan iman dalam masing – masing pribadi juga merupakan suatu hal yang penting.
Iman adalah percaya tanpa melihat. Iman adalah mempercayai sesuatu yang tidak masuk akal logika
namun tetap dipercayai dengan sepenuh iman. Beriman kepada Tuhan adalah yang harus dilakukan
semua keluarga. Karena keluarga yang beriman kepada Tuhan akan menghasilkan manusia –
manusia yang beriman pula, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan sehingga dapat
terhindar dari keinginan menggunakan narkoba atau keinginan jahat lainnya.
Dengan iman, mereka dapat menaruh keluarga mereka ke jalan yang baik. Beriman kepada
Tuhan bahwa anak – anak mereka akan lepas dari jeratan dosa. Juga iman untuk anak – anak bahwa
mereka harus menyadari penuh bahwa jika keadaan di dalam keluarga tidak sebaik apa yang diliat, si
anak tetap mempunyai iman yang kuat. Agar tidak lari ke narkoba atau hal – hal jahat lainnya.
Yang harus dilakukan keluarga dalam menanggulangi narkoba:
a. Berkomunikasi dengan anak. Komunikasi adalah salah satu hal penting dalam
sebuah relasi dan interaksi social. Komunikasi membuat manusia bisa
merealisasikan apa yang diingikan. Begitu pula dalam keluarga. Komunikasi
antara ayah – ibu, orang tua – anak, harus direkonsiliasi agar bisa saling
berkomunikasi
b. Sikap terbuka. Setelah adanya komunikasi yang baik, harus diimbangi dengan
sikap terbuka di dalam keluarga. Jika tidak bisa membuka hati maka masalah
pun tidak akan selesai
c. Saling memperbaiki diri dan berekonsiliasi agar bisa hidup baru dan melukapan
semua hal pahit dalam keluarga dan berubah.
Jadi dapat dikatakan bahwa benar peran keluarga dan iman dalam keluarga sangat
memegang peranan penting dalam proses memanusiakan manusia yang selayak dan sebaik
– baiknya. Jika apa yang ada dalam keluarga adalah kehancuran, kejahatan, kesengsaraan,
akan membuat anak dalam keluarga tersebut menjadi terpengaruh akan kondisi lingkungan
keluarganya. Harus adanya rekonsiliasi antara sesame anggota keluarga sehingga tercipta
kembali kedamain dalam keluarga.
Akan tetapi, manusia yang baik juga bisa diciptakan dalam keluarga. Tidak hanya
yang buruk saja tetapi jika pengaruh yang diberikan baik, manusia yang dididik juga akan
berubah menjadi baik. Karena manusia tidak lepas dari kodrati sebagai manusia social yang
akan terus berinteraksi dengan sesame manusia lainnya. Dengan ketergantungan tersebut,
keluarga pastilah akan eksis. Tinggal bagaimana cara keluarga mengajari, menghadapi, dan
memberikan contoh dan nilai – nilai baik agar anak – anak dalam keluarga bisa terlepas dari
narkoba.


by : Kevin Estonio Geologi UI'15

No comments:

Post a Comment