Saturday, September 12, 2015

El Nino dan Kekeringan




El Nino adalah suatu fenomena alam, dapat diartikan dengan penyimpangan suhu muka laut di Pasifik Timur.Suhu muka laut Pasifik Timur meningkat berbeda saat kondisi normal dimana suhunya lebih rendah.Fenomena ini terjadi antara pesisir barat Amerika Latin dan Asia Tenggara. Sehingga menyebabkan suhu permukaan air laut yang hangat mengalir dari Amerika Latin ke Asia Tenggara.

Pada biasanya, air laut bagian dalam bersuhu rendah yang kaya nutrisi bergerak naik ke permukaan di wilayah dekat pantai. Kondisi ini dikenal dengan upwelling. Upwelling ini menyebabkan daerah tersebut sebagai tempat berkumpulnya jutaan plankton  dan ikan. Ketika terjadi El Nino upwelling menjadi terhambat , air hangat mengandung nutrisi yang rendah menyebar di sepanjang pantai. Terumbu karang dan plankton mati di perairan yang lebih hangat. Ikan pergi mencari perairan baru karena kekurangan makanan dan tempat berlindung. Ini tentu berdampak pada industri perikanan.






The Walker circulation merupakan hasil dari perbedaan tekanan permukaan dan suhu dari barat dan timur tropis Samudera Pasifik. Sebuah gradien tekanan dari timur ke barat dan menyebabkan aliran udara dari tekanan tinggi di Pasifik timur ke tekanan rendah di Pasifik barat. Lebih tinggi di atmosfer, angin barat ke timur  menyelesaikan sirkulasi. The Walker circulation mempengaruhi pola curah hujan di banyak lokasi, termasuk Southwest, dan mempengaruhi perubahan angin timur, upwelling samudera, dan produktivitas biologi laut. Hal ini juga memberikan latar belakang terhadap yang El Nino-Southern Oscillation (ENSO) acara berlangsung.




 Inilah yang kemudian disebut dengan angin Pasat Timuran.

Sirkulasi Timur Barat (Sirkulasi Walker)
(sumber:
http://www.bom.gov.au/lam/climate/level3/analclim/elnino.htm)



(Sumber: www.physics.ohio-state.edu/~wilkins/writing/Samples/shortmed/larsonshort/nino.gif)



Dari data diatas kita dapat melihat bahwa El Nino mempengaruhi cura hujan di banyak lokasi salah satunya Indonesia. Ini menyebabkan musim kemarau semakin panjang di Indonesia. Puncaknya terjadi sekitar September-Oktober. Dampak dari hal tersebut sudah terlihat di sejumlah wilayah. Sawah-sawah terancam mengering karena tidak mendapat pasokan air, di beberapa daerah warga pun berduyun-duyun mengantre mencari air demi untuk kebutuhan sehari-hari.

Kekeringan dapat menimbulkan dampak yang amat luas dan kompleks. Karena air merupakan sumber kehidupan.Dengan begitu kekeringan tidak hanya berdampak pada manusia tapi juga hewan dan tumbuhan, dikarenakan banyaknya tumbuhan yang mengering dan mati para hewan kehilangan sumber makanan dan tempat berlindungnya.Pada akhirnya hewan-hewan di hutan akan keluar hutan untuk mencari makanan,tempat berlindung dan air.Kondisi ini dapat menimbulkan suatu masalah baru karena masyarakat akan lebih sering melihat hewan-hewan di hutan berkeliaran di desa.Dikarenakan itu manusia tidak hanya berebut air dengan manusia lainya tetapi hewan pun akan ikut dalam perebutan sumber air tersebut. Karena tidak dapat kita pungkiri bahwa air merupakan sumber kehidupan bagi mahluk hidup.


Selain itu sawah-sawah di sebagian daerah akan mengering dan gagal panen karena tidak mendapat pasokan air yang cukup.Keadaan ini berdampak langsung pada perekonomian petani yang mengalami rugi besar karena sawah-sawahnya gagal dipanen. Gagal panennya sawah-sawah tersebut juga secara tidak langsung berdampak luas ke seluruh masyarakat karena akan mengurangi pasokan beras di berbagai daerah. Ini merupakan tambahan masalah yang sangat serius karena beras merupakan sala satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Selain itu, kekeringan juga bisa diakibatkan oleh ketidaktaatan para petani yang memaksakan diri untuk melakukan penanaman pada musim kemarau sehingga akan mempengaruhi pola penggunaan air. Hal tersebut membuat kebutuhan air menjadi lebih besar dari pada yang seharusnya saat musim kemarau tiba sehingga cadangan air pun tidak dapat mencukupi semua kebutuhan masyarakat akan air.

Masalah kekeringan yang melanda Indonesia tentu saja harus segera ditangani sebelum meluas ke berbagai daerah dan menjadi sebuah bencana yang mengakibatkan kerugian dalam skala nasional. Menjaga kehijauan dan menghemat air merupakan langkah kecil yang dapat kita lakukan.


Dhianaufal
1506732274
Geologi

Sumber :  www.physics.ohio-state.edu/~wilkins/writing/Samples/shortmed/larsonshort/nino.gif
                         http://www.bom.gov.au/lam/climate/level3/analclim/elnino.htm

No comments:

Post a Comment