Saturday, September 12, 2015

Peristiwa Astronomi di Bulan September







Di bulan September ini, ada beberapa peristiwa astronomi yang cukup menarik dan sayang untuk dilewatkan. Beberapa diantaranya bahkan terjadi beberapa tahun sekali. Tentunya ini merupakan momen yang harus dicatat, terutama oleh para penggemar astrofotografi.


  • 4 September 2015: Merkurius di Titik Elongasi Tertinggi

Merkurius, planet terdekat Matahari kita, akan berada pada titik yang bagus untuk diobservasi di langit malam, ia akan bersinar terang di magnitudo -1,8. Dari Indonesia, planet ini akan terlihat sekitar pukul 18:03 waktu setempat, Merkurius saat itu akan berada 21° di atas ufuk Barat Anda. Planet ini kemudian akan tenggelam menuju cakrawala Barat sekitar 1 jam 42 menit setelah Matahari terbenam.



  • 5 September 2015: Bulan di Fase Kuartal Kedua (Last Quarter Moon)

Dari Indonesia, Bulan pada fase Kuartal Kedua akan terlihat di langit menjelang fajar. Bulan akan terbit pada pukul 23:45 waktu lokal, atau 6 jam 7 menit sebelum Matahari terbit esok hari (6/9), dan akan mencapai ketinggian 66° di atas cakrawala Utara pada pukul 05:38 waktu lokal.



  • 5 September 2015: Oposisi Neptunus
Planet kedelapan dari Matahari, Neptunus, akan berada pada jarak yang paling dekat ke Bumi dan disinari 100% permukaannya oleh Matahari pada Oposisi Neptunus. Planet raksasa gas ini akan berkedudukan 180° berlawanan dari Matahari.

Namun karena jarak yang sangaaaaaaaaaaaat jauh, ia hanya akan muncul sebagai titik biru kecil, bahkan jika diamati lewat teleskop sekalipun. Jaraknya dari Bumi saat Oposisi adalah 28,95 SA (1 SA = 150 juta km) dan berada di magnitudo +7,8.

  • 9 September 2015: Hujan Meteor Piscid
Hujan Meteor Piscid akan mencapai puncak maksimum intensitasnya pada tengah malam hingga Matahari terbit tanggal 9 September 2015. Saat puncaknya, diprediksi akan ada 10 hingga 15 meteor melintas per jamnya di langit yang bebas polusi. Hujan meteor ini akan muncul dari rasi bintang Pisces yang berada di langit Timur Laut. Tentunya dapat diamati di seluruh Indonesia dengan mata telanjang alias NO TELESCOPE!

  • 13 September 2015: Bulan di Fase Bulan Baru (New Moon)
Pada fase Bulan Baru, kedudukan Bumi-Bulan-Matahari terletak pada garis lurus di Tata Surya. Dengan Bulan yang berada di tengah di antara Bumi dan Matahari, membuat ia akan muncul di depan silau Matahari. Dalam konfigurasi ini, kita tidak akan melihat Bulan karena Bulan sedang 'membelakangi' Bumi.

Fase Bulan Baru ini akan menjadi Gerhana Matahari Sebagian. Tapi sayangnya Gerhana Matahari Sebagian ini takkan terlihat di seluruh wilayah Indonesia. Gerhana ini hanya akan terlihat di Zambia, Zimbabwe, Namibia, Botswana, Afrika Selatan, Swaziland, Mozambik, Madagaskar dan Antartika.


Pergantian fase Bulan Baru juga menandakan berakhirnya bulan Dzulkaidah dan berganti menjadi bulan terakhir dalam kalender Hijriyah: bulan Dzulhijjah.


  • 14 September 2015: Bulan di Titik Apogee
Titik Apogee atau titik terjauh dari Bumi-Bulan akan terjadi pada 14 September 2015 pukul 18:28 WIB. Jarak Bulan dan Bumi akan mencapai 406.466 kilometer jauhnya. Dari Bumi, Bulan yang saat itu berada pada fase Sabit Muda akan terlihat lebih kecil dari biasanya.


  • 18 September 2015: Konjungsi Saturnus-Bulan
Bulan dan Saturnus akan bertemu dan berdekatan dalam pandangan kita di permukaan Bumi. Keduanya saling berdekatan 2,8° di langit Barat sekitar beberapa menit setelah Matahari terbenam. Kedudukan Saturnus akan berada di arah Selatan Bulan Sabit saat itu dan akan muncul bagai bintang kuning terang di sebelah Bulan jika Anda hanya mengamatinya dengan mata.


  • 21 September 2015: Bulan di Fase Kuartal Pertama (First Quarter Moon)
Bulan yang sudah berada di Fase Kuartal Pertama akan terlihat di langit atas kepala saat Matahari terbenam. Yup, kedudukan Bulan saat itu sekitar 90° dari Matahari. Bulan Kuartal Pertama ini akan terbenam di cakrawala Barat sekitar 6 jam 7 menit setelah Matahari terbenam.


  • 23 September 2015: Ekuinoks September
Ekuinoks September atau September Equinox terjadi pada pukul 15:21 WIB. Pada hari ekuinoks, Matahari akan bersinar tepat di atas garis ekuator atau khatulistiwa. Pada saat ekuinoks, panjang siang dan malam akan hampir sama di seluruh dunia. Ini juga merupakan hari pertama musim gugur (autumnal equinox) di belahan Bumi Utara, serta hari pertama musim semi (vernal equinox) di belahan Bumi Selatan.


  • 28 September 2015: Bulan Purnama
Bulan Purnama pada September 2015 akan terjadi pada tanggal 28, dan Bulan Purnama ini merupakan Gerhana Bulan Total. Sayangnya, Gerhana Bulan Total ini takkan terlihat di seluruh wilayah Indonesia. Bulan akan benar-benar terhalang oleh umbra Bumi dari sinar Matahari pada pukul 09:12 WIB sampai 10:23 WIB. 
Saat terjadi gerhana, Bulan tidak muncul di langit Indonesia. Gerhana Bulan ini dapat disaksikan di seluruh negara di Benua Amerika Utara maupun Amerika Selatan, seluruh negara di Benua Afrika serta sebagian wilayah benua Eropa. Wilayah Asia tidak kebagian.

Disadur dari http://www.infoastronomy.co.vu/2015/09/sept2015.html oleh :
Reynaldi Putra Hertiansa
Geofisika 2015

No comments:

Post a Comment