Bagi sebagian orang menulis cerita
atau storyline bukan hal yang umum
dilakukan. Ini hanya terbatas pada mereka yang suka membaca novel, cerpen,
cerpan, dll. Namun, menulis sebuah storyline
atau cerita adalah tantangan tersendiri. Kita dilatih untuk bisa
mengekspresikan kejadian nyata sehari-hari dalam sebuah tulisan yang bisa
menggambarkan diri sendiri atau karakter fiksi yang kita buat.
Bagi
kalian yang belum pernah membuat cerita pendek atau cerita lainnya, tidak salah
bukan untuk sesekali mencoba menulis? Kalian hanya perlu menyiapakan kertas dan
pulpen ataupun duduk di depan PC. Nah,
pada kesempatan ini penulis akan membagikan tips-tips menulis sebuah cerita
agar cerita tersebut menarik para pembaca dan dapat diselesaikan dengan baik
(karena banyak yang terkadang berhenti di tengah jalan).
Berikut tips-tips yang mungkin
berguna :
1. Persiapkan media penulisan
Sebelum melakukan suatu
hal, tentu saja kita harus mempersiapkan perlatan yang diperlukan. Bagi kalian
yang suka menulis tangan, kalian bisa menyiapakan alat tulis berupa pensil
ataupun pulpen dan beberapa lembar kertas. Bagi kalian yang lebih menyukai
teknologi terkini yang lebih praktis, jelas kalian harus menyiapkan PC bisa
komputer, laptop ataupun netbook.
2. Tentukan tema cerita
Dalam menulis sebuah
cerita ada baiknya kita menentukan dulu tema yang ingin kita ambil seperti
bertemakan percintaan, kekeluargaan,
sekolah, dll. Hal ini memudahkan kita dalam mengembangkan ide cerita.
3. Menentukan tokoh cerita
Sebelum melanjutkan
kelangkah berikutnya, buatlah biodata tokoh utama agar di dalam cerita tersebut
tokoh memiliki pribadi yang konsisten dan tidak berubah-ubah ditengah-tengah
cerita. Tulis hal-hal detail seperti warna rambut, makanan kesukaan, hobi
tokoh, sifat tokoh, dll. Jangan lupa tuliskan namanya ya!
4. Mengoraginisasi struktur cerita (Outline Plot)
Kendala yang paling
sering ditemukan adalah berhenti menulis ditengah cerita karena sudah tidak
tahu ingin melanjutkan seperti apa lagi cerita tersebut. Saya sendiri terkadang
mengalami hal tersebut, setelah mencari kesana kemari saya memilih satu solusi
yang bisa dianggap paling efektif. Setelah menentukan tokoh cerita, ada baiknya
kita menyusun secara urut apa yang akan ditulis pada paragraf pertama, kedua,
ketiga, dst. Kalau untuk sebuah novel atau cerita berbab, kita bisa menentukan
apa yang ingin kita tulis pada bab tersebut sehingga struktur cerita menjadi
lebih terencana, cukup secara garis besar saja.
5. Menentukan latar dan menjelaskannya
Latar yang kita ambil
bisa dituliskan dalam outline hal ini
memudahkan kita saat menulis cerita. Ini juga bisa menghemat waktu penulisan,
penulis tidak perlu pusing memikirkan latar tempat, misalnya, dimana kejadian A
terjadi, dibab awal kejadian A terjadi di gedung G, diakhir bab penulis lupa
dimana kejadian A tersebut terjadi. Dengan menuliskan latar-latar kejadian pada
outline penulis bisa dengan mudah
menyambungkan satu bab dengan bab lainnya.
6. Melakukan riset untuk informasi
penting yang berkaitan
Jika penulis memerlukan riset untuk
plot, latar, karakter tokoh, lakukanlah riset tersebut sebelum menulis, karena
jika dilakukan di tengah-tengah penulisan hal tersebut bisa menghambat
penulisan cerita. Jika novel atau ceritamu berlatarkan negara luar seperti
Jepang, Korea, atau Negara-negara Eropa, carilah informasi mengenai
tempat-tempat yang ada disana, musim disana, karakter masyarakatnya, budaya
berpakaian mereka, dan sebagaianya.
Nah,
bagaimana? Tertarik bukan untuk menulis cerita kalian sendiri? Tidak ada
salahnya mencoba, banyak penulis novel yang sudah sukses hingga cerita-cerita
mereka di filmkan. Mau ‘kan kalian menjadi penerusnya?
Semoga artikel ini bermanfaat,
selamat menulis!^^
Written
by Dhara Adhnandya Kumara
Geofisika-University of Indonesia
2015
No comments:
Post a Comment