Friday, September 18, 2015

Belajar Menulis Cerita, yuk! Ini Dia Tips Menulis Cerita Dengan Baik



              



             Bagi sebagian orang menulis cerita atau storyline bukan hal yang umum dilakukan. Ini hanya terbatas pada mereka yang suka membaca novel, cerpen, cerpan, dll. Namun, menulis sebuah storyline atau cerita adalah tantangan tersendiri. Kita dilatih untuk bisa mengekspresikan kejadian nyata sehari-hari dalam sebuah tulisan yang bisa menggambarkan diri sendiri atau karakter fiksi yang kita buat. 

            Bagi kalian yang belum pernah membuat cerita pendek atau cerita lainnya, tidak salah bukan untuk sesekali mencoba menulis? Kalian hanya perlu menyiapakan kertas dan pulpen ataupun duduk di depan PC. Nah, pada kesempatan ini penulis akan membagikan tips-tips menulis sebuah cerita agar cerita tersebut menarik para pembaca dan dapat diselesaikan dengan baik (karena banyak yang terkadang berhenti di tengah jalan).
            Berikut tips-tips yang mungkin berguna :
1.      Persiapkan media penulisan

Sebelum melakukan suatu hal, tentu saja kita harus mempersiapkan perlatan yang diperlukan. Bagi kalian yang suka menulis tangan, kalian bisa menyiapakan alat tulis berupa pensil ataupun pulpen dan beberapa lembar kertas. Bagi kalian yang lebih menyukai teknologi terkini yang lebih praktis, jelas kalian harus menyiapkan PC bisa komputer, laptop ataupun netbook.

2.      Tentukan tema cerita

Dalam menulis sebuah cerita ada baiknya kita menentukan dulu tema yang ingin kita ambil seperti bertemakan percintaan, kekeluargaan, sekolah, dll. Hal ini memudahkan kita dalam mengembangkan ide cerita.

3.      Menentukan tokoh cerita

Sebelum melanjutkan kelangkah berikutnya, buatlah biodata tokoh utama agar di dalam cerita tersebut tokoh memiliki pribadi yang konsisten dan tidak berubah-ubah ditengah-tengah cerita. Tulis hal-hal detail seperti warna rambut, makanan kesukaan, hobi tokoh, sifat tokoh, dll. Jangan lupa tuliskan namanya ya!

4.      Mengoraginisasi struktur cerita (Outline Plot)

Kendala yang paling sering ditemukan adalah berhenti menulis ditengah cerita karena sudah tidak tahu ingin melanjutkan seperti apa lagi cerita tersebut. Saya sendiri terkadang mengalami hal tersebut, setelah mencari kesana kemari saya memilih satu solusi yang bisa dianggap paling efektif. Setelah menentukan tokoh cerita, ada baiknya kita menyusun secara urut apa yang akan ditulis pada paragraf pertama, kedua, ketiga, dst. Kalau untuk sebuah novel atau cerita berbab, kita bisa menentukan apa yang ingin kita tulis pada bab tersebut sehingga struktur cerita menjadi lebih terencana, cukup secara garis besar saja.

5.      Menentukan latar dan menjelaskannya


Latar yang kita ambil bisa dituliskan dalam outline hal ini memudahkan kita saat menulis cerita. Ini juga bisa menghemat waktu penulisan, penulis tidak perlu pusing memikirkan latar tempat, misalnya, dimana kejadian A terjadi, dibab awal kejadian A terjadi di gedung G, diakhir bab penulis lupa dimana kejadian A tersebut terjadi. Dengan menuliskan latar-latar kejadian pada outline penulis bisa dengan mudah menyambungkan satu bab dengan bab lainnya.

6.      Melakukan riset untuk informasi penting yang berkaitan


Jika penulis memerlukan riset untuk plot, latar, karakter tokoh, lakukanlah riset tersebut sebelum menulis, karena jika dilakukan di tengah-tengah penulisan hal tersebut bisa menghambat penulisan cerita. Jika novel atau ceritamu berlatarkan negara luar seperti Jepang, Korea, atau Negara-negara Eropa, carilah informasi mengenai tempat-tempat yang ada disana, musim disana, karakter masyarakatnya, budaya berpakaian mereka, dan sebagaianya.

            Nah, bagaimana? Tertarik bukan untuk menulis cerita kalian sendiri? Tidak ada salahnya mencoba, banyak penulis novel yang sudah sukses hingga cerita-cerita mereka di filmkan. Mau ‘kan kalian menjadi penerusnya?
            Semoga artikel ini bermanfaat, selamat menulis!^^

Written by Dhara Adhnandya Kumara
Geofisika-University of Indonesia 2015

No comments:

Post a Comment