Saturday, September 12, 2015

Astrofotografi (Teknik memotret langit malam)

Pernahkah anda melihat gambar-gambar seperti ini ? pasti terlihat indah bukan ? ini adalah pemandangan bagian lengan dari galaksi kita yaitu Bimasakti. Namun apakah anda pernah melihat bagian galaksi Bimasakti ini sendiri dengan mata kepala anda sendiri ? Sebenarnya, itu dapat dilihat dengan mata kepala kita, namun karena kita tinggal di perkotaan yang selalu bercahaya menyebabkan galaksi Bimasakti pada langit malam tak bisa terlihat. Itu diakibatkan oleh polusi cahaya.



Oke langsung saja masuk ke penjelasan.
Hal pertama yang perlu diperhatikan untuk memotret langit malam adalah lokasi. Syarat lokasi yang cocok untuk memotret langit malam adalah lokasi yang minim akan polusi cahaya, misal di pedesaan, pegunungan, atau di pantai. Jika sudah menentukan lokasi yang cocok, syarat berikutnya adalah anda harus memakai kamera yang bisa disetting manual dan mendukung pengaturan exposure (biasanya kamera SLR atau DSLR sudah mampu) . Lalu anda harus memakai tripod untuk kamera anda. Saya akan menjelaskan fungsi tripod dalam hal ini nanti.

Langkah-langkah untuk memotret :
1. Setting kamera anda ke mode manual
2. Ubah nilai ISO ke nilai yang paling besar. Semakin besar ISO, maka kamera akan semakin sensitif terhadap cahaya. Untuk tutorial ini saya akan memakai ISO sebesar 3200.
3. Pilih bukaan diafragma (F/X.Y) yang paling besar, ini berarti nilai F/X.Y yang dipakai adalah yang paling kecil. Disini saya memakai nilai F/3.5. Diafragma pada kamera berfungsi sebagai pengatur banyak sedikit nya cahaya yang masuk kedalam sensor kamera. Semakin kecil angka diafragma maka semakin lebar diafragma yang dibuka dan cahaya yang masuk semakin banyak.
4. Atur waktu shutter speed. Shutter speed merupakan setingan waktu dari lamanya sensor kamera dalam menangkap cahaya. Semakin lama maka akan semakin banyak cahaya yang di dapatkan. Pada kali ini saya menggunakan 10" (10 detik) untuk shutter speed nya. Disinilah guna tripod. Tripod berguna agar saat kamera sedang mengambil gambar untuk beberapa waktu, gambar menjadi tidak trail atau bergaris (anda bisa coba sendiri dengan memotret menggunakan tangan untuk cara ini).
5. Set waktu timer agar gambar tidak trail juga akibat penekanan tombol shutter release (tombol ketika anda memotret).
6. Letakkan kamera pada tripod, tekan tombol shutter release, dan huwallaaaaa. Selamat menikmati keindahan alam yang disediakan oleh Tuhan ini :D

Contoh beberapa hasil foto saya :





















P.S : Saya masih nekad mengambil gambar di Jakarta yang seperti kita ketahui sangat tinggi tingkat polusi   cahayanya. Namun saya memotretnya pada saat momen lebaran idul fitri ketika sebagian besar penduduk Jakarta pada pulang kampung sehingga polusi cahay di Jakarta pada saat itu lumayan rendah.




Yaser Rizki Hendryan - 1506727021 - Geofisika

No comments:

Post a Comment