Kurang lebih seperti itulah kutipan dari Ir Soekarno yang saya lihat di kereta pada suatu sore. Bagi sebagian orang, mungkin kalimat yang tertampang di gerbong kereta ini tidak lebih dari sekedar dekorasi. Tapi bukan bagi saya.
Mengapa?
Saat ini, hampir semua orang memiliki mimpi. Kemudian sebagian lagi mendorong orang lain untuk berani bermimpi. Namun, ada pula orang-orang yang berhenti atau bahkan tidak berani bermimpi.
Tapi semuanya memiliki alasan tersendiri. Bisa jadi ingin membuat hidupnya lebih baik atau untuk menyanjung orang lain. Atau orang-orang yang memutuskan untuk menjalani realita hidupnya sendiri. Sebenarnya semua adalah hal yang lumrah dan sah-sah saja. Lalu, bagaimana dengan "...alam semesta bahu-membahu mewujudkannya"?
Mungkin banyak orang yang belum menyadari bahwa ada perbedaan antara mimpi dan keinginan. Mimpi akan selamanya menjadi mimpi, tapi keinginan adalah sesuatu yang ingin diraih. Misalnya ketika seseorang bermimpi bahwa "Indonesia akan menjadi lebih baik" maka orang tersebut akan menunggu kemudian melihat orang lain berusaha mewujudkannya. Berteriak tentang kekurangan orang lain tetapi tidak melakukan perbaikan apapun. Tapi, ketika seseorang berkeinginan bahwa "Indonesia akan menjadi lebih baik", orang tersebut akan mengupayakan dirinya untuk mencapai tujuan tersebut. Sibuk membenahi diri dan terus bertanya "Jika saya tetap seperti ini, apakah saya pantas meraih tujuan tersebut?"
Keinginan adalah sebuah motivasi yang kuat. Motivasi yang kuat terbangun dari alasan yang tepat dan niat yang tulus. Dengan menemukan alasan dan niat yang baik maka "alam semesta" akan membawa kita ke tempat tujuan kita. Tempat dimana keinginan tersebut akan mencapai realisasinya. Namun, jika apa yang kita inginkan tidak sejalan dengan kenyataan maka tunggulah. Karena sesungguhnya keinginan tersebut akan tercapai. Tapi mungkin jalannya akan sedikit berbeda:)
Salam hangat,
Putri Allysha Sekararum
Geofisika UI 2015
No comments:
Post a Comment