Sunday, October 4, 2015

Tips Memberikan Hadiah

        Kami, mahasiswa geosains, diberikan tugas untuk menjadi angel bagi salah satu orang dari teman kami yang disebut sebagai human. Tugas seorang angel adalah memerhatikan, berbuat baik kepada human secara diam-diam atau tanpa sepengetahuan human layaknya tugas malaikat. Nah, minggu depan pada acara pertemuan bulanan, angel punya tugas tambahan, yaitu memberikan kado kepada human.  Dari tugas ini saya mendapat inspirasi untuk menulis artikel tentang tips memberikan kado.

     Saya adalah orang yang membutuhkan waktu lama untuk mengambil keputusan, bahkan keputusan (yang bagi sebagian orang sederhana) memilih kado bagi seseorang.  Pernah suatu kali, saya mencari kado untuk seseorang sendirian, saya memasuki toko yang sama sebanyak 2 bahkan ada yang 3 kali karena tidak yakin dengan pilihan saya.  Itulah alasan mengapa pada musim Sweet Seventeen Party, saya mencari, memilih, membeli kado bersama teman-teman.  Selain waktu untuk memilih kado bisa dipersingkat, saya juga dapat mengetahui barang unik atau tempat baru untuk membeli kado.  Satu lagi manfaat yang dirasakan adalah berkurangnya pengeluaran untuk membeli kado.  Berikut ini adalah tips memberikan kado yang tepat untuk seseorang:


1. Buat bungkusan kado sekreatif mungkin


Kado yang kita berikan mungkin nilainya tidak seberapa atau mungkin sebelum memberikan kado kita merasa bahwa kado kita kurang berkesan. Namun, setidaknya kita dapat memberikan kesan yang baik dengan bungkusnya.  Tidak harus dengan kertas kado yang unik atau berharga mahal, kado dapat dibungkus sederhana dengan kertas polos berwarna coklat atau bahan dengan bahan sisa.  Kertas kado bisa dihias dengan penambahan pita, origami bahkan dengan gambar atau motif yang dibuat sendiri menggunakan spidol.  Bungkus kado juga tidak hanya berbentuk kotak, bisa juga berbentuk kemeja, mengikuti bentuk kado, dll. 


2. Memberikan pengalaman

Kado tidak harus berupa benda yang dapat dipakai, kita dapat juga memberikan kado berupa pengalaman. Kita dapat memberikan tiket pertunjukaan, konser, acara musik seperti "Jazz goes to Campus".  Hal yang membuat si penerima kado merasa bahagia bukan tiketnya, melainkan pengalaman menonton dan menikmati pertunjukan tersebut (lebih baik lagi jika kita menemaninya agar pengalaman yang ia nikmati, juga dinikmati bersama-sama).


3. Buat kado sepersonal mungkin


Personal di sini dapat diartikan menjadi dua, yaitu personal sesuai dengan personality atau kepribadian dari si penerima dan sesuai dengan kepribadian si pemberi.  Terkadang dalam cara memberikan atau membungkus kado, beberapa hal sesuai dengan kepribadian kita sebagai pemberi tetapi tidak sesuai dengan kepribadian atau kebiasaan si penerima.  Hal ini tidak masalah asalkan cara tersebut masih dapat diterima oleh si penerima kado.  Contohnya dalam membungkus kado, saya sering kali menggunakan kertas polos berwarna coklat.  Mungkin bagi sebagian orang kesannya seperti 'ngga modal' atau 'ngga niat'. Saya melakukan hal tersebut karena keterbatasan waktu untuk membeli kertas kado dan karena alasan kepraktisan, kertas coklat bisa digunakan untuk membungkus kado bagi teman, saudara baik laki-laki maupun perempuan, tinggal hiasannya saja yang menyesuaikan.


4. Stalking

Tips ini berguna bagi kita yang ingin memberikan kado kepada orang yang belum kita kenal secara dekat.  Kita pastinya tidak ingin kado yang kita berikan hanya menjadi tumpuan barang di gudang, kan? Dengan stalking, kita dapat mengetahui kesukaan atau apa yang sedang dibutuhkan atau diinginkan dari si penerima kado sehingga kado yang diberikan dapat berguna.  Stalking di sini harus kira-kira juga, jangan sampai melewati batas privasi.


5. Berikan apa yang ia butuhkan

"Jadi kalo ia lagi butuh sabun, gue beliin sabun, gitu?" Ya bisa jadi sih... kado kan terserah kita. Saya pernah mendengar cerita dari teman, ia dan teman-teman yang ulang tahun memberikan kado berupa tisu toilet karena ia (yang ulang tahun) butuh itu saat ke toilet dan di toilet sekolah tidak disediakan tisu.  Kado yang modelnya semacam ini biasanya lebih buat ke arah seru-seruan sih. Sebenernya walaupun kadonya sederhana, benda sehari-hari, tapi kado tersebut menunjukkan perhatian kepada si penerima kado.

Hal yang dibutuhkan oleh seseorang tidak hanya berupa materi, melainkan juga butuh waktu, perhatian.  Meluangkan waktu untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan, bermain bersama, mendengarkan keluh kesahnya juga bisa menjadi hadiah apalagi bagi orang yang tidak sehari-hari tinggal, hidup bersama.



      Hadiah terindah datang dari hati kita, bukan dari dompet kita.

Kita tidak tahu berapa banyak pengorbanan (waktu, tenaga, pikiran) yang seorang berikan untuk sebuah hadiah.  Jangan menilai hadiah dari harga barang, hargailah niatnya dalam memberikan kado. Sebagai penerima hadiah, berbahagialah dan tersenyumlah! : ) Sebagai pemberi hadiah, jangan memberi dengan  bersungut-sungut, memberilah dengan tulus hati walaupun respon si penerima tidak seperti harapan kita. Hendaklah dalam memberi, kita tidak didasari motivasi untuk mendapatkan sesuatu bahkan sekadar ucapan terima kasih.  Berbagilah pada setiap orang agar berkat yang kita dapat dari Tuhan bisa dirasakan juga oleh orang lain. Selamat berbagi!



Dewi Wulandari
Geofisika
150674-875

No comments:

Post a Comment