Kalo ngomongin soal madzhab, mestinya kita mesti bisa mentoleransikan itu karena apa? Secara sejarah aja gini yang namanya dakwah itu bisa tersampaikan secara 100%,40% dll. Karena apa? Ya logika aja kalo rosul lagi berdakwah karena zaman dulu gak ada spiker ya bisa aja yang orang di paling blakang (karena umat nabi banyak) itu gak kedengeran full. Jadi bisa jadi mreka menangkap dan menyampaikan kepada orang orang sekitarnya menurut apa yang dia tangkap. Jadi itu merupakan sebuah hal yang sangat wajar. Ibarat kuda bisik, kita aja yang 10 orang udah salah salah itupun katanya sedikit. Gimana nabi? Yang berdakwah dan itu turun temurun sampai sekarang. Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah perpecahan ada toleransi dan berfikir kritis. Karena gini aja studi kasus. Ada riwayat yang pernah menyatakan nabi itu saat mau dicabut nyawanya hingga memekik, uratnya sampai keluar keluar. Hingga malaikat izrail pun berpaling karena ga tega liat muka nabi yang kesakitan. Sedangkan coba kita pake logika dan berfikir kritis, saya sendiri punya nenek buyut saat meninggal aja gak ngeluh sama skali gak ada masalah sama sekali sampe harus pake kaca di bawah lubamg hidungnya untuk melihat dia masih hidup atau sudah lewat. Nah ini nenek saya aja manusia biasa meninggal tanpa masalah tanpa kesusahan sedangkan ini nabiAllah Muhammad SAW masa sampai memekik? Yang kebaikannya dibanding nenek buyut saya yang pahalanya dibanding nabi gak ada 1/1000nya lebih tenang meninggalnya?
Inilah yang skarang menjadi masalah. Terkadang orang2 langsung menelan bulat bulat apa yang mreka dengar tanpa di telaah lebih baik... Kita sebagai umat muslim harus memperbaiki ini karena nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan perpisahan. Sebaliknya malah perdamaian, tidak hanya untuk islam namun untuk seluruh umat dunia... Sekian wassalam...
Fahmi Aljufry - 1506741133 - Geologi
No comments:
Post a Comment