Saturday, September 12, 2015

Tentang Kartun Golongan Darah


  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



Assalamualaikum  warahmatullahi wabarakatuh,

kawan, kan lagi jaman nih karakter lewat golongan darah...
Boom! baca yuk :D
bismillah,
ikhwaanii fillah rahimakumullah,
ada penelitian di Jepang, di mana padahal Jepang diberitakan sebagai sumbernya dan sempat menjadi trend di sana, hasil penelitian di Jepang tersebut menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali.


Berikut nukilan dari jurnal penelitiannya:
“Despite the widespread popular belief in Japan about a relationship between personality and ABO blood type, this association has not been empirically substantiated. This study provides more robust evidence that there is NO RELATIONSHIP between blood type and personality, ..."

berkata dr.Raehanul Bahraen
Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, S1 Kedokteran Umum UGM, dosen di Universitas Mataram, kontributor majalah Kesehatan Muslim :
"kami pun sekarang sedang menempuh spesialis patologi klinik yang salah satu fokusnya adalah mempelajari darah, komponen serta penyakit terkait dengan darah. Sejauh yang kami pelajari, tidak dijumpai ada komponen atau zat dalam setiap golongan darah yang bisa menyebabkan perbedaan sifat atau mempengaruhi karakter khas seseorang berdasarkan golongan darah. Selain itu jika kita mepelajari lebih detail, golongan darah banyak jenis dan pengelompokannya, bukan hanya golongan A, B, AB dan O..."
ikhwani fillah, baarakallahu fiikum...
sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa ramalan dan sejenisnya adalah termasuk perkara yang diharamkan dalam syariat agama kita. Karena tatkala kita percaya akan ramalan, maka sudah jelas kita percaya bahwa ternyata ada yang mengetahui hal-hal yang ghoib selain Allah ta'ala. Dari situ, berarti kita telah menduakan-Nya. maka sudah barang tentu kita telah musyrik. wallahul musta'an. yang harus kita perhatikan disini adalah perbedaan antara ramalan dan prediksi bersasarkan indikasi. jika prediksi berdasarkan indikasi memang dibolehkan. maka, dari sini kita dituntut agar dapat membedakan antara keduanya dengan mengetahui hukum sebab-akibat.
●Sebab itu ada dua yaitu sebab syar’i dan sebab qadari.
1. Sebab syar’i:
Sebab yang ditunjukkan oleh dalil Al-Qur’an atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ini bisa kita sebut sebagai sebab walaupun tidak atau hanya belum terbukti secara ilmiah, dengan penelitian atau logika. Karena yang menyatakannya sebagai sebab adalah kabar dari AllahTa’ala dan hadits Nabi (yang juga bersumber dari Allah Ta’ala). Tentu Allah ta’ala lebih mengetahui ciptaan-Nya.
Contoh:
→Maksiat menyebabkan bencana.
→Doa dan sedekah bisa menyembuhkan penyakit.
2. Sebab qadari:
Yaitu sebab yang dibuktikan dengan pengalaman, logika dan penelitian ilmiah sebagai sebab dari sesuatu.
Sebab qadari ada yang dengan cara halal/benar dan ada juga yang haram.
Contohnya:
sebab qadari yang halal/benar, misalnya: 
→api bisa membakar
→rajin belajar bisa pintar
→jatuh akan membuat sakit
Jika mengaitkan suatu hal, pada sebab yang bukan sebab syar’i maupun sebab qadari, maka ini berarti mengaitkan sesuatu bukan pada sebabnya. Dan ini bisa menjerumuskan orang pada perbuatan khurafat, tahayul, dan meramal hal gaib. maka pada kasus menebak karakteristik berdasarkan golongan darah bisa jadi masuk dalam hal ini, karena tidak terbukti secara sebab syar’i maupun sebab qadari. Maka ini dikhawatirkan menebak yang termasuk meramal.
Adapun prediksi atau ramalan yang sifatnya hissiy (memiliki komponen nyata yang bisa diukur) dan taqdiri (terukur) hukumnya boleh karena ada indikasi sebab-akibat, misalnya ramalan (prediksi) cuaca, meramal kapan buah dari suatu tanaman bisa dipetik, memprediksikan keuntungan perusahaan di akhir bulan, dll.
maka sudah sepatutnya kita sebagai seorang muslim, hendaknya selalu menghadirkan sikap berhati hati dalam menjaga batasan batasan yang Allah ta'ala haramkan.
nah, Sebaiknya hindari meramal karakteristik berdasarkan golongan darah walaupun sekedar iseng saja, karena tidak terbukti baik secara syar’i maupun qadari dan dikhawatirkan terjerumus dalam kesyirikan yang merupakan larangan terbesar dalam agama dan pelakunya bisa terancam kekal di neraka.
wabillahit taufiiq
wallahu a'lam bishowab
semoga bermanfaat
dari berbagai sumber