Di artikel ini saya akan berbagi
tentang buku yang saya pernah baca dan sangat meninspirasi Seven habits adalah
salah satu buku psikologi terbaik yang pernah saya baca
Ada 3 hal yang tetap di dunia ini,
yaitu: perubahan, prinsip dan adanya pilihan. Perubahan terus terjadi di dunia,
namun prinsip-prinsip tidak berubah. Prinsip-prinsip itu misalnya gravitasi
bumi, minyak mudah terbakar, juga prinsip-prinsip kesopanan, kejujuran, keberanian,
dan kebaikan hati. Karena prinsip-prinsip tak pernah berubah, dia merupakan
dasar yang kokoh untuk membangun karakter manusia.
Pilihan selalu dimiliki manusia.
Misalnya seseorang yang dimaki-maki orang lain –tak mesti harus sakit hati– dia
sebenarnya memiliki pilihan-pilihan untuk memberi respon. Dia bisa sakit hati,
marah, balas memaki-maki, bahkan menonjok si pelaku, Namun dapat juga diam dan
tersenyum seraya menganggap si orang yang memaki-maki sedang mengalami hari
yang buruk. Manusia bebas memilih, namun manusia akan selalu menanggung resiko
dan tak bisa lepas dari akibat yang ditimbulkan oleh pilihan-pilihannya.
1. PROAKTIF
Kemampuan memilih respon sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut disebut proaktif. Sedang sikap reaktif adalah
respon yang didasarkan pada perasaan, keadaan atau suasana hati.
2. MEMULAI DENGAN TUJUAN AKHIR
Merumuskan apa yang sebenarnya
menjadi tujuan kita. Menuliskan visi kita, kemudian baru menentukan
langkah-langkah untuk mencapai tujuan. Menyelaraskan kegiatan sehari-hari kita
dengan tujuan yang telah kita tentukan tersebut.
3. DAHULUKAN YANG UTAMA (First
Things First)
Menjadwalkan dan mendahulukan
pekerjaan-pekerjaan yang penting atas pekerjaan yang kurang penting. Ada 4
kuadran waktu, yaitu kuadran :
1.Hal yang penting dan mendesak
orang yang mayoritas waktunya
dihabiskan disini kemungkinan besar karena terlalu banyak menunda-nunda
pekerjaan dan mengabaikan perencanaan dan pencegahan.
2.Hal yang penting dan tidak
mendesak.
Idealnya orang menghabiskan sebagian
besar waktunya di sini. Belajar, evaluasi, perencanaan yang baik, olahraga,
membina hubungan baik dengan orang lain, termasuk dalam kuadran ini.
3.Hal yang mendesak tetapi tidak
penting.
Sesuatu yang kelihatan mendesak
untuk dikerjakan, tetapi sebenarnya tidak penting.
4.Hal yang tidak mendesak dan tidak
penting.
Di sinilah tempat orang-orang
pemalas menghabiskan waktu. Baca koran berlebihan dengan alasan cari informasi,
nonton TV berlebihan, ngobrol dengan relasi berlebihan. Hal-hal yang dalam
jangka pendek menyenangkan untuk dilakukan. Pada dasarnya kuadran 3 dan 4
adalah tempat orang-orang yang kurang efektif menghabiskan waktunya.
Berikut ini adalah contoh kegiatan
pada tiap kuadran:
I.
SI PENUNDA-NUNDA (pekerjaan
penting-mendesak)
– Pekerjaan mendesak
– Menangani krisis
– Kehabisan bensin
– Memperbaiki alat
– Rapat
– Pekerjaan mendesak
– Menangani krisis
– Kehabisan bensin
– Memperbaiki alat
– Rapat
II.
ORANG EFEKTIF (pekerjaan
penting-jangka panjang)
– Belajar
– Pelatihan
– Olah raga 3 kali seminggu
– Membina hubungan
– Preventive maintenance
– Memulai pekerjaan jauh sebelum batas waktu habis
– Belajar
– Pelatihan
– Olah raga 3 kali seminggu
– Membina hubungan
– Preventive maintenance
– Memulai pekerjaan jauh sebelum batas waktu habis
III. SI YES MAN (pekerjaan mendesak
tetapi tidak penting)
– Interupsi saat kerja
– Pekerjaan orang lain
– Telpon tak penting
– Tak bisa menolak ajakan orang
– Interupsi saat kerja
– Pekerjaan orang lain
– Telpon tak penting
– Tak bisa menolak ajakan orang
IV. SI PEMALAS (pekerjaan tak
mendesak dan tak penting)
– Banyak main games
– Banyak membaca koran/majalah
– Banyak nonton TV
– Banyak ngobrol
– Tidur melulu
– Banyak jalan-jalan
– Banyak main games
– Banyak membaca koran/majalah
– Banyak nonton TV
– Banyak ngobrol
– Tidur melulu
– Banyak jalan-jalan
Setelah berhasil menjadi orang yang
PROAKTIF, MEMILIKI VISI, DAN MAMPU MEMBUAT PRIORITAS berarti kita telah
memperoleh kemenangan pribadi berupa KEMANDIRIAN. Tahap berikutnya adalah tahap
kesaling-tergantungan (inter-dependensi). Kesalingtergantungan hanya dapat
dilakukan oleh dua orang yang mandiri. Tanpa kemandirian, yang akan terjadi
adalah ketergantungan pada orang lain.
4. BERPIKIR MENANG-MENANG
Win-win solution maksudnya berpikir
untuk keuntungan kita dan keuntungan orang yang berurusan dengan kita. Jadi
kita tidak memandang dari sudut kepentingan kita saja, tetapi juga dari sudut
kepentingan orang lain.
Ini adalah contoh ekstrim orang yang
tidak berpikir menang-menang : Seorang Suami yang baru bercerai dengan istrinya
divonis oleh pengadilan untuk membagi dua kekayaannya dengan mantan istrinya.
Karena tak ingin mantan istrinya menikmati harta hasil jerih payahnya, si suami
menjual seluruh kekayaannya dengan harga sangat murah. Mobil dijual seratus
ribu, rumah dijual dua ratus ribu, TV dijual lima ribu, dan banyak lagi
barang-barang yang dijual dengan harga luar biasa murah. Sesuai perintah
pengadilan, hasil penjualan dibagi dua dengan mantan istrinya. Si suami puas,
merasa menang karena berhasil membuat istrinya gigit jari. Namun pada
hakekatnya dia lebih kalah lagi.
5. BERUSAHA MENGERTI TERLEBIH DAHULU
Berusaha mengerti terlebih dahulu
kemauan orang lain, baru kemudian berusaha dimengerti orang lain. Berusaha
melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, dari kacamata orang lain.
Prinsipnya adalah kemampuan untuk sungguh-sungguh mendengarkan perasaan orang
lain.
Suatu ketika anda pergi ke toko
optik untuk membeli kacamata baca. Si penjaga toko menyodorkan kacamatanya
seraya berkata : “Pakai saja kacamata ini” Saat anda memakai kacamata tersebut,
penglihatan anda justru semakin rabun. Namun saat anda meminta mata anda
diperiksa terlebih dahulu, si penjaga toko justru berusaha meyakinkan anda
bahwa kacamata itu cocok buat anda. Semakin keras anda menolak, semakin keras
pula dia berusaha meyakinkan anda. “Percayalah, pakai saja kacamata ini, saya
telah memakainya bertahun-tahun dan dapat membaca dengan jelas!”.
6. WUJUDKAN SINERGI
Sinergi adalah 1 + 1 = 5
Mencari pendapat ketiga, dari dua pendapat yang berbeda.
Mencari pendapat ketiga, dari dua pendapat yang berbeda.
Setelah diangkat menjadi manajer
pemasaran, Bo mengalami kesulitan besar di administrasi karena terlalu
banyaknya perusahaan angkutan yang disewa oleh perusahaannya. Ada ratusan
perusahaan yang masing-masing hanya memiliki satu dua truk pengangkut.
Karenanya dia memutuskan untuk memutuskan kontrak dengan seluruh perusahaan
kecil dan menggantinya dengan beberapa perusahaan besar saja. Namun setelah
diadakan diskusi dengan perusahaan-perusahaan kecil tersebut didapatkan solusi
tengah, yaitu perusahaan-perusahaan kecil tersebut bergabung jadi satu menjadi
sebuah perusahaan besar. Bo mendapat keuntungan karena administrasi menjadi
lebih mudah, sedang perusahaan-perusahaan kecil mendapat keuntungan karena
setelah bergabung jadi satu mereka tidak jadi diputus kontraknya, dan masih
ditambah dapat membeli sukucadang truk dengan harga yang lebih murah, karena
mereka dapat membeli dalam partai besar.
7. MENGASAH GERGAJI
Ada saatnya manusia perlu berhenti
sejenak untuk instropeksi, belajar, berlatih, evaluasi, penyegaran, mengambil
jarak dari lingkungan untuk mengisi baterainya kembali.
Seorang penebang kayu sibuk menebang
sebatang pohon besar dengan gergajinya yang tumpul. Dari menit ke menit, dari
jam ke jam, dari hari ke hari dia terus menerus berusaha menebang pohon itu,
namun sia-sia saja. Saat dia dinasehati orang untuk mengasah gergajinya
terlebih dahulu, si penebang kayu dengan marah menjawab :
“Saya telah menggunakan gergaji ini selama bertahun-tahun dan selalu berhasil menebang pohon-pohon besar. Buat apa saya buang-buang waktu menuruti nasehatmu. Saya tak punya waktu untuk mengasah gergaji”
“Saya telah menggunakan gergaji ini selama bertahun-tahun dan selalu berhasil menebang pohon-pohon besar. Buat apa saya buang-buang waktu menuruti nasehatmu. Saya tak punya waktu untuk mengasah gergaji”
Muhammad Farkhan Khoir Geofisika 2015
Daftar Sumber :
No comments:
Post a Comment