Seandainya waktu bisa diputar. Seandainya saya tidak melakukan
hal bodoh seperti itu. Seandainya... ya hanya seandainya tetapi tidak terjadi. Pernah
terlintas dalam pikiran saya bahwa jika bisa mengulang kembali waktu, apa yang
akan terjadi di masa depan? Bagaimana orang-orang di sekitar saya?
Film Mr.Nobody yang dibintangi jared leto, Looper, The Butterfly
effect, dan About Time, salah satu film kesukaan saya menceritakan tentang
kembali ke masa lalu.
Di dalam About Time dikisahkan seorang pemuda yang menikahi
wanita yang ia cintai akhirnya mempunyai anak perempuan yang cantik. Suatu saat
adiknya mengalami kecelakaan akibat diputus sang pacar. Pemuda itu berniat
kembali ke masa lalu untuk membantu adiknya. Namun setelah ia kembali ke masa
sekarang ia melihat bahwa anaknya adalah anak laki-laki dan bukan anak
perempuan yang dulu ia sayangi.
Hal tersebut menandakan bahwa setiap kejadian akan berdampak
pada kejadian yang lainnya meskipun kita merasa tidak ada hubungannya. Setiap
anak memiliki ciri-ciri yang berbeda tergantung pada gen yang dimiliki oleh
orang tua mereka. Gen tersebut disimpan melalui sperma sang ayah dan sel telur
sang ibu. Namun setiap sperma sang ayah akan berbeda pembawaan genetiknya
bergantung pada keadaan hormon, fisik, emosi, dan aktivitas sang ayah. Nah,
seperti halnya about time perbedaan waktu mengakibatkan perbedaan keadaan
seseorang sehingga menghasilkan sperma yang berbeda dan perbedaan waktu masuk
ke dalam sel telur. Perbedaan selang waktu yang kecil bisa mengakibatkan
perubahan yang besar.
Contoh lainnya seperti ketika anda tidur larut malam karena
mengerjakan tugas dan lupa untuk menyetel jam beker. Kemudian esok harinya anda
bangun kesiangan dan telat utuk masuk kelas lalu diusir oleh dosen. Anda pergi
ke tempat makan sendirian dan makan sebelum membayar tetapi anda lupa membawa
dompet. Siapa yang anda salahkan hari itu? Apakah jam beker yang lupa
berdering? Apa hubungan lupa membawa dompet dengan jam beker?. Hal ini bisa
disebut Butterfly Effect.
“It has been said that something as small as the flutter of a
butterfly’s wing can ultimately cause a typhoon halfway around the world.” – Chaos Theory.
Di tahun 1963, Edward Lorentz mengemukaan sebuah teori di
dalam sebuah ruangan tetapi orang-orang justru mentertawainya karena teori
tersebut. Teorinya menyatakan bahwa kepakan sayap kupu-kupu bisa mengatur
molekul udara yang akan memindahkan molekul udara lainnya yang akhirnya menjadi
mampu mempengaruhi pola cuaca di belahan bumi yang lain. Selama bertahun-tahun
teori ini tetap merupakan mitos yang menarik. Teorinya ini disebut the
butterfly effect.
Mungkin ada baiknya jika kita kembali ke masa lalu untuk
membantu hidup di masa sekarang ini. Layaknya sejarah yang masih dipertanyakan
bisa dibuktikan secara pasti kejadiannya. Ataupun seseorang yang berbuat salah
bisa dibenarkan dengan kembali ke masa lalu. Tetapi seandainya semua orang bisa
kembali ke masa lalu pasti akan berantakan atau terjadi kerusuhan karena
orang-orang berlomba-lomba ingin mendapatkan yang terbaik.
film nya udah gw puter puluhan kali nih, seandainya saja bisa ngulang waktu
ReplyDelete