Saturday, September 26, 2015

Yang Salah Tentang Kebaikan



DISCLAIMER: Saya tidak akan menuliskan perihal 5 kebaikan yang saat itu “ditugaskan” oleh panitia.

                Ada yang salah di negeri ini. Ketika ada yang memberikan tempat duduknya kepada seorang nenek tua, dia dilihat sebagai seorang yang hebat. Ketika ada yang menyumbangkan sebagian nafkahnya untuk menolong korban bencana, dia dianggap sebagai orang yang sangat baik. Ketika ada yang mendedikasikan seluruh hidupnya demi anak-anak terlantar, dia diundang masuk acara televisi!


                Lantas, apa yang salah? Bukankah mereka patut diberi penghargaan? Tentu. Kebaikan adalah sesuatu yang luhur, sebuah perbuatan yang mulia, sehingga penghargaan bagi mereka bukanlah sesuatu yang janggal. Sangat pantas apabila mereka diberikan tempat yang spesial dalam hati masyarakat. Tidak ada yang salah tentang hal itu.

                Yang salah adalah ketika perbuatan baik dianggap sebagai hal yang langka, sehingga ketika ditemukan menjadi hal yang spesial. Mengapa perbuatan baik menjadi langka? Karena munculnya sikap individualis dan ketidakpedulian terhadap orang lain. Sikap tersebut sudah merasuki sendi kehidupan sehingga semakin hari mereka yang peduli kian sulit ditemui. Saking sulitnya menemukan kebaikan sampai-sampai sebuah kebaikan kecil pun harus dibuatkan artikel dan diunggah ke internet.

                Namun, biarlah dengan mengunggah artikel tentang kebaikan, orang-orang juga dapat diingatkan kembali untuk peduli kepada sesamanya. Semoga di masa yang mendatang, tidak perlu lagi ada acara televisi khusus orang baik, penghargaan untuk orang baik, maupun artikel tentang orang baik, karena perbuatan baik sudah menjadi hal yang umum saat itu. Sama umumnya seperti melihat orang jalan kaki. Kalian tidak perlu membuat artikel tentang orang yang sedang jalan kaki, kan?

Felix Andrean - 1506734424 - Geofisika

No comments:

Post a Comment