Sepakbola Eropa Sebagai Row Model
Dewasa
ini, sepakbola sudah menjadi olahraga paling populer di dunia dan dalam semua
kalangan, baik anak anak, remaja, orang dewasa, maupun kaum uzur. Sepakbola
sudah mendarah dagingdi seluruh dunia, khususnya kaum pria. Banyak atlit atlit
hebat yang terlahir dari industri sepakbola ini, mulai dari masa Pele, Diego
Maradona, Zinedine Zidane, sampai yang sekarang adalah Christiano Ronaldo dan
Lionel Messi.
Saat
ini, sepakbola Benua Eropa menjadi kiblat utama sepakbola dunia. Mungkin salah
satu alasannya adalah sejarah sepakbola yang lahir pertama kali di Inggris.
Sistem sepakbola yang bagus dan kompetitif semakin menegaskan bahwa sepakbola
Eropa merupakan sistem yang terbaik di dunia saat ini. Dibantu oleh nama besar
para tim raksasa dan sokongan dana melimpah dari para sponsor, membuat
sepakbola Benua Biru makin disegani dan dikagumi oleh para pemain bola dari
luar benua, seperti Asia dan Amerika. Sebut saja Lionel Messi, Sergio Aguero,
Neymar, Alexis Sancheaz, dan Marcelo, mereka semua menjadi pilar utama di tim
mereka masing masing, yaitu Barcelona, Manchester City, Arsenal, dan Real
Madrid. Bersama dengan pemain lain, kapasitas mereka sudah tidak perlu
diragukan lagi.
Kini
kita bicara ke sistem kerjanya. FIFA yang menjadi organisasi induk sepakbola
dunia sangat mengetahui bagaimana kerja UEFA dalam mengatur sistem
perseakbolaan disana. Dari sisi sistem kompetisi, sistem liga dan kompetisi
domestic lainnya disana sangat apik dan rapi. Tiap negara mampu menjalankan
peran mereka dalam mendukung sepakbola dengan baik. Dibanding kompetisi benua
lain, benua Eropa member row model sistem sepakbola yang sebenarnya. Kompetisi
yang dijalankan di antara negara Eropa pun sangat baik, mulai dari urusan tim,
transfer pemain, jadwal, peraturan, akademi klub, hingga grup yang akan dipertandingkan dan
jatah untuk tiap negara, semua dilaksanakan nyaris sempurna.
Pada
intinya, seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, sepakbola Eropa sangat layak
menjadi row model untuk benua lain, dikarenakan sistem sepakbola di Benua Biru
sangat minim dari gangguan, baik internal maupun eksternal. Namun, harus diakui
masih ada masalah, seperti pengaturan skor, rasisme, dan sebagainya.
Banyak sistem sepakbola yang belum bisa berjalan dengan baik, misalkan di Indonesia. Tidak ada salahnya jika mencoba untuk menganalisa dan melakukan apa yang telah dilakukan Benua Eropa untuk mengembangkan sistem sepakbola mereka seperti sekarang ini agar bisa memperbaiki kondisi sepakbola kita semakin baik dan rapi.
HIDUP SEPAKBOLA INDONESIA !!!!!
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment