Friday, September 18, 2015

Sepakbola Eropa Sebagai Row Model

Dewasa ini, sepakbola sudah menjadi olahraga paling populer di dunia dan dalam semua kalangan, baik anak anak, remaja, orang dewasa, maupun kaum uzur. Sepakbola sudah mendarah dagingdi seluruh dunia, khususnya kaum pria. Banyak atlit atlit hebat yang terlahir dari industri sepakbola ini, mulai dari masa Pele, Diego Maradona, Zinedine Zidane, sampai yang sekarang adalah Christiano Ronaldo dan Lionel Messi. 
                             

                    
Saat ini, sepakbola Benua Eropa menjadi kiblat utama sepakbola dunia. Mungkin salah satu alasannya adalah sejarah sepakbola yang lahir pertama kali di Inggris. Sistem sepakbola yang bagus dan kompetitif semakin menegaskan bahwa sepakbola Eropa merupakan sistem yang terbaik di dunia saat ini. Dibantu oleh nama besar para tim raksasa dan sokongan dana melimpah dari para sponsor, membuat sepakbola Benua Biru makin disegani dan dikagumi oleh para pemain bola dari luar benua, seperti Asia dan Amerika. Sebut saja Lionel Messi, Sergio Aguero, Neymar, Alexis Sancheaz, dan Marcelo, mereka semua menjadi pilar utama di tim mereka masing masing, yaitu Barcelona, Manchester City, Arsenal, dan Real Madrid. Bersama dengan pemain lain, kapasitas mereka sudah tidak perlu diragukan lagi.
                             

                  

Kini kita bicara ke sistem kerjanya. FIFA yang menjadi organisasi induk sepakbola dunia sangat mengetahui bagaimana kerja UEFA dalam mengatur sistem perseakbolaan disana. Dari sisi sistem kompetisi, sistem liga dan kompetisi domestic lainnya disana sangat apik dan rapi. Tiap negara mampu menjalankan peran mereka dalam mendukung sepakbola dengan baik. Dibanding kompetisi benua lain, benua Eropa member row model sistem sepakbola yang sebenarnya. Kompetisi yang dijalankan di antara negara Eropa pun sangat baik, mulai dari urusan tim, transfer pemain, jadwal, peraturan, akademi klub, hingga grup yang akan dipertandingkan dan jatah untuk tiap negara, semua dilaksanakan nyaris sempurna.

Pada intinya, seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, sepakbola Eropa sangat layak menjadi row model untuk benua lain, dikarenakan sistem sepakbola di Benua Biru sangat minim dari gangguan, baik internal maupun eksternal. Namun, harus diakui masih ada masalah, seperti pengaturan skor, rasisme, dan sebagainya.

Banyak sistem sepakbola yang belum bisa berjalan dengan baik, misalkan di Indonesia. Tidak ada salahnya jika mencoba untuk menganalisa dan melakukan apa yang telah dilakukan Benua Eropa untuk mengembangkan sistem sepakbola mereka seperti sekarang ini agar bisa memperbaiki kondisi sepakbola kita semakin baik dan rapi. 

HIDUP SEPAKBOLA INDONESIA !!!!!

by: Firdaus Ramadhika-Geologi-1506734456

DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment