Monday, September 28, 2015

Kebaikan dalam Islam

"INDAHNYA ISLAM"

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...


     Halo semuanya, apa kabar?? semoga baik-baik aja ya guyss. Aku disini mau memberikan informasi kepada kalian dengan tema '5 manfaat setiap hari', dengan judul 'Kebaikan dalam Islam'. mengapa harus islam? karena, dengan menjadi seorang muslim tentunya kita juga perlu mengetahui kandungan-kandungan yang ada didalamnya, ibarat makanan yang perlu kita ketahui gizi dan komposisinya. Pantengin terus ya guys.


     Manusia yang berguna adalah manusia yang dapat memilih mana yang buruk, mana yang baik, mana yang perlu, mana yang tidak perlu dan masih banyak lagi definisi-definisi yang menunjukkan sebuah ciri menjadi orang yang baik. Tapi, apakah kalian tahu definisi orang yang baik dalam islam??? Rasulullah SAW pernah bersabda yang bunyinya     :

{خير الناس أنفعهم لناس}

     Artinya     : "Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain" [HR. Ahmad]
     Dari hadits diatas bisa kita lihat bahwasanya definisi orang yang baik dalam islam adalah orang yang bermanfaat bagi yang lainnya. Sungguh indah hadits Nabi SAW ini, dan betapa indahnya hal ini jika diamalkan oleh seluruh umat muslim di dunia ini, khususnya di UI.

     Selain itu, Allah SWT pun menganjurkan kita (umat muslim) untuk berbuat baik, hal itu difirmankan oleh Allah SWT dalam Surat Al-a'raf ayat 56 yang berbunyi     :


{ أِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْن }

 

     Artinya     : "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik"
     Dalam ayat tersebut tersirat bahwasanya rahmat Allah hanya akan didapat oleh muhsiniin / orang-orang yang berbuat baik. Ketahuilah kawan, bahwasanya surga Allah SWT hanya akan didapat oleh menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya dikutip dari tafsir shahih al-bukhari tentang surat Al-a'raf ayat 56. 

     Rasulullah SAW pun pernah bersabda tentang ciri-ciri orang yang akan masuk jannah. Rasulullah SAW bersabda dalam suatu hadits     : 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ  :  

{أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ قَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا قَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ قَالَ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ}


     Artinya     : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin ja'far dari Abu Suhail dari ayahnya dari Thalhah bin Ubaidullah; ada seorang arab badui menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan rambut acak-acakan,
 ia berkata; 'ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku shalat apakah yang Allah wajibkan atasku? ' Nabi menjawab: "shalat lima waktu, kecuali jika engkau mau mengerjakan yang sunnah".
  Si arab badui bertanya lagi: 'Beritahukanlah kepadaku puasa apakah yang Allah wajibkan bagiku? ' Nabi menjawab: "puasa bulan ramadhan, kecuali jika kamu ingin melaksanakan yang sunnah". 
Si arab badui bertanya; 'Beritahukanlah kepadaku, zakat apakah yang Allah wajibkan atasku? ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan kepadanya syariat-syariat Islam, 
dan arab badui tersebut mengatakan; 'Demi Dzat yang memuliakanmu, saya tidak akan melakukan yang sunnah, namun juga tak akan mengurangi sedikitpun yang telah Allah fardhukan atas diriku.' Maka Rasulullah bersabda; "dia beruntung jika ia jujur" atau dengan redaksi - ia masuk surga jika jujur.

     Dalam  hadits diatas disebutkan bahwa orang yang akan masuk surga adalah orang yang menjalankan apa yang telah diwajibkan oleh Allah SWT tanpa menguranginya sedikit pun. Hal itu disebutkan oleh sabda Nabi SAW di penghujung hadits. Sungguh, dalam islam tidak ada yang membedakan antara satu orang dengan oran lain kecuali dengan derajat keimanan mereka, bukan dengan ketampanan, kecantikan dan tidak pula kekayaan. Maka dari itu kawan, masihkah kita ingin terus bersantai dan mengabaikan pentingnya dunia yang abadi nun jauh nanti? Bahkan, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an tentang buruknya dunia dalam surat Al-Hadid yang berbunyi     :

{اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ}


     Artinya     : Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)

     Bukan hanya itu, Rasulullah SAW pun mengumpamakan kehidupan dunia seperti bangkai kambing yang cacat kakinya. Rasulullah SAW bersabda    :


{حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا مُجَالِدٌ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ شَدَّادٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا كَرَجُلٍ وَضَعَ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ ثُمَّ رَجَعَهَا قَالَ وَإِنِّي لَفِي الرَّكْبِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَّ عَلَى سَخْلَةٍ مَنْبُوذَةٍ عَلَى كُنَاسٍ فَقَالَ أَتَرَوْنَ هَذِهِ هَانَتْ عَلَى أَهْلِهَا فَقَالُوا مِنْ هَوَانِهَا أَلْقَوْهَا هَاهُنَا قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَلدُّنْيَا عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَهْوَنُ مِنْ هَذِهِ عَلَى أَهْلِهَا} 


Artinya     : "tidaklah dunia dalam timbangan akhirat kecuali seperti seorang dari kalian memasukkan jarinya ke dalam lautan lalu ia menariknya kembali. Al Mustaurid berkata, Sungguh, aku pernah bersama Rasulullah dalam suatu rombongan, kemudian beliau melewati bangkai anak kambing yg dibuang di tempat sampah. Beliau lalu bertanya: "Apakah kalian melihat bangkai ini?
Begitu hinanya ia di hadapan pemiliknya."
Para sahabat berkata, Karena hinanya itulah sehingga mereka membuangnya di tempat ini. Beliau bersabda: "Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya dunia lebih hina di hadapan Allah 'Azza wa Jalla daripada hinanya bangkai ini di hadapan pemiliknya." [HR. Ahmad No.17332].
     Maka dari itu, marilah kita bersama-sama menuju kebaikan dan terus berlomba-lomba dalam menjalankan kebajikan. Itu saja yang dapat saya sampaikan, kurang-lebihnya mohon maaf, 
the last i say....
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Muhammad Farhan
1506734701
Geofisika'15
 

No comments:

Post a Comment