"INDAHNYA ISLAM"
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Halo semuanya, apa kabar?? semoga baik-baik aja ya guyss. Aku disini
mau memberikan informasi kepada kalian dengan tema '5 manfaat setiap
hari', dengan judul 'Kebaikan dalam Islam'. mengapa harus islam? karena,
dengan menjadi seorang muslim tentunya kita juga perlu mengetahui
kandungan-kandungan yang ada didalamnya, ibarat makanan yang perlu kita
ketahui gizi dan komposisinya. Pantengin terus ya guys.
Manusia yang berguna adalah manusia yang dapat memilih mana yang buruk,
mana yang baik, mana yang perlu, mana yang tidak perlu dan masih banyak
lagi definisi-definisi yang menunjukkan sebuah ciri menjadi orang yang
baik. Tapi, apakah kalian tahu definisi orang yang baik dalam islam???
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bunyinya :
{خير الناس أنفعهم لناس}
Artinya : "Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain" [HR. Ahmad]
Dari hadits diatas bisa kita lihat bahwasanya definisi orang yang baik
dalam islam adalah orang yang bermanfaat bagi yang lainnya. Sungguh
indah hadits Nabi SAW ini, dan betapa indahnya hal ini jika diamalkan
oleh seluruh umat muslim di dunia ini, khususnya di UI.
Selain itu, Allah SWT pun menganjurkan kita (umat muslim) untuk berbuat
baik, hal itu difirmankan oleh Allah SWT dalam Surat Al-a'raf ayat 56
yang berbunyi :
{ أِنَّ رَحْمَتَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْن }
Artinya : "Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik"
Dalam ayat tersebut tersirat bahwasanya rahmat Allah hanya akan didapat oleh muhsiniin /
orang-orang yang berbuat baik. Ketahuilah kawan, bahwasanya surga Allah
SWT hanya akan didapat oleh menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangannya dikutip dari tafsir shahih al-bukhari tentang surat Al-a'raf
ayat 56.
Rasulullah SAW pun pernah bersabda tentang ciri-ciri orang yang akan masuk jannah. Rasulullah SAW bersabda dalam suatu hadits :
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ :
{أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسَ إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا فَقَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ قَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا قَالَ أَخْبِرْنِي بِمَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الزَّكَاةِ قَالَ فَأَخْبَرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَالَ وَالَّذِي أَكْرَمَكَ لَا أَتَطَوَّعُ شَيْئًا وَلَا أَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ شَيْئًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ أَوْ دَخَلَ الْجَنَّةَ إِنْ صَدَقَ}
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin ja'far dari Abu Suhail dari ayahnya dari
Thalhah bin Ubaidullah; ada seorang arab badui menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dengan rambut acak-acakan,
ia berkata; 'ya Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku shalat apakah yang Allah wajibkan atasku? ' Nabi
menjawab: "shalat lima waktu, kecuali jika engkau mau mengerjakan yang sunnah".
Si arab badui bertanya lagi: 'Beritahukanlah kepadaku puasa apakah yang Allah
wajibkan bagiku? ' Nabi menjawab: "puasa bulan ramadhan, kecuali jika kamu ingin
melaksanakan yang sunnah".
Si arab badui bertanya; 'Beritahukanlah kepadaku,
zakat apakah yang Allah wajibkan atasku? ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberitahukan kepadanya syariat-syariat Islam,
dan arab badui
tersebut mengatakan; 'Demi Dzat yang memuliakanmu, saya tidak akan melakukan
yang sunnah, namun juga tak akan mengurangi sedikitpun yang telah Allah
fardhukan atas diriku.' Maka Rasulullah bersabda; "dia beruntung jika ia jujur"
atau dengan redaksi - ia masuk surga jika jujur.
Dalam hadits diatas disebutkan bahwa orang yang akan masuk surga
adalah orang yang menjalankan apa yang telah diwajibkan oleh Allah SWT
tanpa menguranginya sedikit pun. Hal itu disebutkan oleh sabda Nabi SAW
di penghujung hadits. Sungguh, dalam islam tidak ada yang membedakan
antara satu orang dengan oran lain kecuali dengan derajat keimanan
mereka, bukan dengan ketampanan, kecantikan dan tidak pula kekayaan.
Maka dari itu kawan, masihkah kita ingin terus bersantai dan mengabaikan
pentingnya dunia yang abadi nun jauh nanti? Bahkan, Allah SWT berfirman
dalam Al-Qur'an tentang buruknya dunia dalam surat Al-Hadid yang
berbunyi :
{اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي اْلأَمْوَالِ وَاْلأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا وَفِي اْلآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُوْرِ}
Artinya : “Ketahuilah oleh
kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu
yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta
berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi
hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari
Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)
Bukan hanya itu, Rasulullah SAW pun mengumpamakan kehidupan dunia
seperti bangkai kambing yang cacat kakinya. Rasulullah SAW bersabda :
{حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا مُجَالِدٌ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ شَدَّادٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا كَرَجُلٍ وَضَعَ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ ثُمَّ رَجَعَهَا قَالَ وَإِنِّي لَفِي الرَّكْبِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَّ عَلَى سَخْلَةٍ مَنْبُوذَةٍ عَلَى كُنَاسٍ فَقَالَ أَتَرَوْنَ هَذِهِ هَانَتْ عَلَى أَهْلِهَا فَقَالُوا مِنْ هَوَانِهَا أَلْقَوْهَا هَاهُنَا قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَلدُّنْيَا عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَهْوَنُ مِنْ هَذِهِ عَلَى أَهْلِهَا}
Artinya : "tidaklah dunia dalam timbangan akhirat kecuali seperti seorang dari
kalian memasukkan jarinya ke dalam lautan lalu ia menariknya kembali. Al
Mustaurid berkata, Sungguh, aku pernah bersama Rasulullah dalam suatu
rombongan, kemudian beliau melewati bangkai anak kambing yg dibuang di
tempat sampah. Beliau lalu bertanya: "Apakah kalian melihat bangkai ini?
Begitu hinanya ia di hadapan pemiliknya." Para sahabat berkata, Karena hinanya itulah sehingga mereka membuangnya di tempat ini. Beliau bersabda: "Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya dunia lebih hina di hadapan Allah 'Azza wa Jalla daripada hinanya bangkai ini di hadapan pemiliknya." [HR. Ahmad No.17332].
Begitu hinanya ia di hadapan pemiliknya." Para sahabat berkata, Karena hinanya itulah sehingga mereka membuangnya di tempat ini. Beliau bersabda: "Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya dunia lebih hina di hadapan Allah 'Azza wa Jalla daripada hinanya bangkai ini di hadapan pemiliknya." [HR. Ahmad No.17332].
Maka dari itu, marilah kita bersama-sama menuju kebaikan dan terus
berlomba-lomba dalam menjalankan kebajikan. Itu saja yang dapat saya
sampaikan, kurang-lebihnya mohon maaf,
the last i say....
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Muhammad Farhan
1506734701
Geofisika'15
No comments:
Post a Comment