
Ketika diberi tugas yang kurang lebih berbunyi "Lakukanlah kebaikan minimal lima kali dalam sehari, selama seminggu ini" mungkin timbul pertanyaan dalam benak masing-masing mahasiswa geosains UI 2015 setelah selesai membaca tugas tersebut. Mungkin semua secara tidak langsung merasa tidak enak ketika harus mencatat kebaikan yang dilakukan dikarenakan akan timbulnya pemikiran orang yang mengatakan bahwa kita orang yang 'tidak ikhlas' dalam berbuat baik tersebut, sehingga kita menyebar atau mengumbar-umbar kebaikan yang mungkin tidak seberapa tersebut. Namun, hal itu bukanlah masalah utama dari terhambatnya perbuatan kebaikan ini, melainkan apa saja sih tindakan yang termasuk berbuat baik?
Secara tidak sadar, setiap hari pasti kita pernah berbuat baik setidaknya sekali. Namun hal tersebut mungkin tidak kita sadari. Tingginya dan jauhnya pemikiran kita mengenai kebaikan membuat kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebaikan-kebaikan kecil telah kita lakukan sehari-hari. Saya ambil pengalaman saya selama seminggu ini sebagai contoh, kebaikan dalam bentuk ucapan. Ketika seseorang jatuh sakit dan kita ucapkan semoga lekas sembuh. Ketika seseorang sedang tertimpa musibah kita dapat mendoakannya. Ketika seseorang membantu atau berbuat baik kepada kita dan kita mengucapkan terima kasih pun merupakan sebuah kebaikan dalam ucapan karena definisi kebaikan pada umumnya adalah membahagiakan atau membantu orang lain. Ketika kita membalasnya dengan ucapan terima kasih mungkin orang-orang yang melihatnya merasa itu hanya sekedar ucapan namun sesungguhnya itu sangat berarti.
Selain ucapan, kebaikan lainnya dapat berupa tindakan. Ketika seseorang tidak mengerti pelajaran tertentu, kita sebagai yang mengerti atau mempunyai ilmu lebih dalam bidang yang bersangkutan dapat membantu dan memberikan support terhadap orang tersebut. Ketika ada tugas tertulis maupun tugas praktikum yang dirasa sulit, kira dapat bekerja sama sehingga tugas dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan yang jelas jauh terasa lebih ringan.
Terkadang kita lupa bahwa kebaikan selain di lingkungan masyarakat luas, kebaikan juga dapat dilakukan di lingkungan terdekat kita, yaitu keluarga. Membantu orang tua di rumah seperti membereskan kamar atau lebih baik lagi rumah, menyiram tanaman atau merawat hewan peliharan, atau sekedar tidak memberantakkan ruangan jika kita tidak dapat membantu orang tua merupakan salah satunya.
Tapi, pandangan orang Indonesia saat ini mengenai perbuatan baik bisa dibilang sudah sangat memprihatinkan. Orang-orang sering menganggap bahwa perbuatan baik dilakukan hanya jika kita mempunyai suatu keinginan. Misalnya, ketika kita membantu dosen di kelas dalam menjawab pertanyaan atau sekedar memasang proyektor, pasti orang-orang menganggap kita sedang 'cari muka'. Contoh lain ketika kita menolong atau membantu lawan jenis, muncul istilah 'modus' yaitu kita menolong semata-mata agar dapat dekat atau mengambil hatinya. Hal ini jelas harus dibuang jauh-jauh agar tercipta masyarakat yang saling berbuat kebaikan satu-sama lain sehingga segala sesuatunya terlihat lebih indah.
Raihan Zidan - 1506727305 - Geologi
No comments:
Post a Comment