Rendahnya
kualitas pendidikan sekolah dasar merupakan hal yang umum di berbagai negara
berkembang di dunia, terutama Indonesia. Banyak aspek terlibat dalam
permasalahan ini. Bahkan, orang tua pun ikut terlibat dalam terhambatnya
kualitas pendidikan sekolah dasar. Banyak sekali hal-hal kecil yang biasa dilakukan
bisa menjadi hambatan bagi si anak. Mereka menganggap hambatan hambatan belajar
bagi anaknya hanyalah terlalu banyak bermain. Padahal, prilaku orang tua yang
terlalu mengekang si anakpun ikut menghambat perkembangan si anak itu sendiri.
Perkembangan
pemikiran anak-anak di Indonesia banyak dipengaruhi di sekolah-sekolah atau
lingkungan tempat tinggalnya.Pemikiran mereka kebanyakan dikembangkan dengan
metode yang kita kenal sebagai metode pemecahan masalah.Para siswa hanya
menunggu suatu masalah yang akan diberikan oleh guru.Banyak dari mereka
berhasil menyelesaikan permasalahan dengan baik, tapi itu saja tidak cukup.
Nemun, seperti yang kita ketahui
sangatlah sulit merubah pemikiran yang sudah tertanam di hampir setiap benak
orang tua. Di tambah itu sudah menjadi pemikiran hampir setiap orang di
Indonesia. Hal ini terjadi karena mereka tidak tahu bahwa banyak hal penting
lain selain belajar pelajaran yang diajarkan di sekolah. Padahal pembelajaran
kehidupan sehari hari pun penting karena darisanalah kita bisa melatih
kedisiplinan, sopan santun dan rasa tanggung jawab sebagai pelajar. Apa jadinya
bila generasi penerus bangsa hanya bisa membaca dan menjawab
persoalan-persoalan yang ada di buku saja ? Sudah pasti akan semakin bobrok
negara ini.
Contoh lain yang dapat kita lihat
sehari-hari, banyak sekali pelajar sekolah dasar yang memiliki jadwal sangat
padat. Mereka hanya bisa bermain bersama teman-temanya saat hari lubur saja.
Sebagian besar alasan orang tua mereka melakukan hal tersebut karena
menginginkan anaknya menjadi juara kelas. Secara tidak langsung, mereka merebut
jam bermain si anak. Sebagai orang tua, seharusnya merek lebih bijak mengatur
waktu yang ada sehingga masih ada waktu bermain yang cukup bagi si anak.
Selain itu, penggunaan sistem
pendidikan yang sudah kuno juga menghambat perkembangan si anak. Metode ceramah
adalah suatu cara pembelajaran dengan menjelaskan suatu pengertian secara lisan
kepada kelompok. Kekurangan metode ini adalah komunikasi yang terjadi hanya 1
arah ditambah hanya sedikit pengajar yang dapat menjadi pembicara yang baik.
Bagi para murid di masa kini cara ini dinalai membosankan.Karena hampir
sebagian besar waktu pelajar sekolah dasar di habiskan di ruangan kelas. Karena
itulah pengembangan kreatifitas pelajar menjadi
terbatas, mereka hanya berkutat dengan buku sambil mendengarkan ceramah
guru.
Bermula dari hal tersebut, sudah
selayaknya semua pihak membantu merubah sistem ajar yang masih bersifat teacher-centred
menjadi student-centred yang lebih menyenangkan. Karena menurut Undang-undang
No. 20 pasal 40 ayat 2 berbunyi “guru dan tenaga kependidikan berkewajiban
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, kreatif, menyenangkan, dinamis dan dialogis”. Pelajaran dikatakan
menyenangkan apabila terjalin komunikasi 2 arah dimana semuanya merasakan
suasana yang rileks, aman, menarik, tidak ada tekanan, menarik dan adanya
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran
Pada zaman sekarang ini guru seolah
hanya mengajar untuk mendapatkan uang dari hasil pekerjaanya, padahal sudah
menjadi kewajiban mereka untuk membuat semua siswanya berhasil mengembangkan
potensi masing-masing. Karena kita ketahui kita terlahir dengan bakat dan
potensi masing-masing. Tugas dari seorang gurulah untuk membantu menemukan dan
mengembangkan bakat muridnya. Sudah seharusnya gurupun harus terus mengembangkan
metode pembelajarannya.
Dhianaufal
1506732274
Geologi
No comments:
Post a Comment